COPD/PPOK (Part 3)

Penyakit Paru Obstruktif Kronik yang biasa dikenal sebagai PPOK merupakan penyakit kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Gangguan yang bersifat progresif (cepat dan berat)  ini disebabkan karena terjadinya Radang kronik akibat pajanan partikel atau gas beracun yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama dengan gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum dan keterbatasan aktifitas.
                Dalam patogenesis PPOK, tambahnya, tekanan oksidatif memiliki peran dalam peningkatan inflamasi, terutama pada perokok dan pasien PPOK. Peningkatan tekanan oksidatif pada pasien PPOK diperoleh dari pembakaran zat oksidan melalui asap rokok, atau dari penambahan jumlah spesies oksigen reaktif yang dilepaskan dari leukosit. "Seperti kita tahu, asap rokok terdiri dari gabungan zat kimia yang sangat kompleks di mana radikal bebas dan oksidan lain bertumpuk dalam konsentrasi yang sangat tinggi.
                PPOK mempunyai 3 gejala umum utama, yaitu : sesak napas, batuk menahun, dan batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak menimbulkan gejala apapun. Beberapa ciri dari PPOK yaitu : biasanya dialami oleh perokok berat, gejala muncul pada usia 40-an, gejala semakin lama semakin
bertambah buruk, gejala memburuk pada musim hujan/dingin, dan tidak ada hubungannya dengan alergi.
                Terdapat 2 jenis PPOK, yaitu Bronchitis Chronic dan Emphysema. Pada bronchitis chronic terjadi peradangan pada dinding saluran napas sehingga menghasilkan terlalu banyak lendir. Akibatnya saluran napas menyempit sehingga pertukaran udara di paru terganggu. Pada bronchitis chronic juga terjadi kerusakan pada cilia yang berfungsi untuk membersihkan lendir berlebihan dalam saluran napas. Pada emphysema, terjadi pembesaran dan kerusakan luas alveoli, sehingga terjadi gangguan pertukaran udara dalam paru.
                Pada Bronkitis kronis , gejalanya berupa batuk + dahak kumat2-an lebih dari 2 tahun oleh karena merokok atau polusi. Sedangkan pada emfisema adalah  sesak nafas + batuk kumat2an lebih dari 2 tahun oleh karena merokok atau polusi.

Eksaserbasi Akut
  1. Batuk + dahak berlebihan
  2. Dahak berubah warna à kuning,hijau,bau
  3. Demam à tanda infeksi
  4. Sesak nafas memberat (emfisema)
Manajemen:

  1. Istirahat + O2 à 2-3 liter/menit
  2. Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah karbohidrat
  3. Antibiotika : makrolid, kuinolon, penisilin
  4. Steroid oral : metil prednisolon, prednison 40-60 mg/hari à 7-10 hari
  5. Steroid inhalasi : budesonid/flutikason 1-2 mg/hari
  6. Bronkodilator inhalasi: salbutamol/terbutalin 600-1200 mcg/hari
  7. Aminofilin lepas lambat 200-400 mg à 2x/hari
  8. Mukolitik : N asetil sistein, ambroksol, OBH, GG

No comments:

Post a Comment