Tata laksana dyspnea pada pasien adalah
-
Ketika
pasien datang telusuri apakah ini akut atau kronis
-
Apabila
akut, kecurigaan awal harus jatuh pada penyebab cardial. Apabila kasus akut
terjadi pada orang tua, cek DJnya, klo irregular, segera rujuk ke ICU, ciri
penyebeb yang kardial adalah terjadi perbaikan setelah pemberian nitrat sublingual
-
Cek
apakah ada infeksi, lihat demamnya, ada or enggak
-
Akut +
demam + dyspnea = infeksi paru
-
Akut +
demam + orang tua + dyspnea = parah
(segera beri oksigen n rujuk k RS)
-
Akut +
anak muda yang gaul n keren + dyspnea = pneumonia / asma
-
Kronis +
orang tua + dyspnea = COPD / CHF
-
Apabila
ada factor komorbid seperti kanker, penyakit kronis, imobilisasi, diabetes,
jantung, orang tua, rujuk ke bagian gawat darurat
-
Pada
pasien pneumonia, ditemui dyspnea, demam, dan rales, berikan oksigen ,
antibiotic spectrum luas, mukolitik. Bedrest, dan juka ada factor komorbid,
rujuk ke RSUD
-
Pada
pasien asma, berikan antiinflamasi metilprdnisolon, bronkodilator, inhalasi
steroid, inhalasi bronkodilator jika perlu, antibiotic jika ditemukan gejala
infeksi, JANGAN berikan mukolitik, dan apabila ada factor komorbid, rujuk ke RS
-
Pada
pasien COPD, biasanya perokok, berikan bronkodilator, corticosteroid, n
antibiotic, dan apabila ada factor komorbid, rujuk ke RS
-
Pada
effuse pleura, didapat auskultasi nafas melemah, n nyeri dada, lakukan pungsi
pleura ambil 500-700cc, oksigen 3-5 liter/menit, kalau ada hemothorax segera
rujuk.
-
Pada
cardial dyspnea, sensasinya timbul pada saat peningkatan aktivitas / dyspnea on
effort, ada murmur, DJ irregular, biasanya pada orang tua, curiga awal harus
jatuh pada infark miocard.
-
Management
umum dyspnea secara umum:
o
Berikan
ksigen3-5L/min
o
Ajarkan
Fawler position
o
Telusuri
cardial atau noncardial, pulmoner, atau nonpulmoner
o
Apabila
ada factor komorbid, rujuk ke RS
o
Tangani
underlying disease
BATUK
adalah reflex neurologis complex pada system respirasi baik sentral maupun
perifer. Penyebab batuk akut biasanya adalah infeksi baik virus maupun bakteri,
batuk kronis disa dari paru atau nonparu seperti reflux GIT, heart failure,
valve disturbance, n cirossis hepatis.
No comments:
Post a Comment