Aritmia terjadi karena
ketidaksinkronan impuls listrik yang meregulasi jantung. Bradikardia < 60
bpm, takikardia > 100 bpm. Ireguler ya juga termasuk. Karena normalnya Heart rate = 60-100 bpm
untuk dewasa, kecuali
Atlet karena otot jantung mereka
yang terlatih, jadi mereka rata2 memang HRnya di bawah normal. Aritmia bisa
disertai chest pain (pada acut coronary syndrome), dyspnea (congestive heart
failure), dan dizziness (syncope).
Manajemen aritmia : ECG. Ada 12
lead, berdasar penyebab seperti syndrome coroner. Untuk diagnosis, penyebab dan
efek dievaluasi. Periksa fungsi renal (urin dan kreatini aik, Hb), elektrolit, tiroid function test
(TSH,T4,T3), ekokardiogram (katup menebal, stenosis), dan treatmil test. Ambulatory ECG monitoring 24-48 jam (jadi waktu mandi
dan makan tetep dipakai) dan dicatat (berdebar2 saat aktivitas). Cardiac
catatarization bersifat electro-fisiologikal. Untuk mapping penyebab aritmia,
yang waktunya lamaaa. Supraventricular atau
tidak itu akan berpengaruh pada QRS interval. Jika takiaritmia, memiliki QRS lebih lebar yang disebut broad complez
takikardi (kalau
takiaritmia ini berasal dari ventrikel).
Antiaritmia agent itu berfungsi
untuk menekan ritme yang cepat atau memacu ritme yang lambat. Macam2 aritmia ada di slide yah.. nah, kalo anti
aritmianya itu diklasifikasikan sama The Vaughan Williams Classification :
Class I: Membrane-stabilizing
(affect sodium channel)
(Ia) procainamide, disopyramide,
(Ib) lidocaine, agents work by
other or unknown mechanisms.
(Ic) flecainide
Class II: Reduce adrenergic
input, beta blockers
Class III: Potassium blocker,
e.g. amiodarone, sotalol
Class IV: Calcium influx
blocker, e.g. verapamil (but not dihydropyridines)
Class V: agents work by other or unknown mechanisms.
Digoxin, Adenosin
Antiaritmia diklasifikasikan seara klinis untuk :
a.
Aritmia
supraventrikular : verapamil, beta blocker
b.
Aritmia
ventricular : lidocaine
c.
Keduanya
: amiodarone, flecainide
Cardiac Aritmia Supression Trial (CAST) II thn 1992
dihentikan.
Terapi ablasi bisa untuk treatment cardiac aritmia. Dimana dia berupa
tindakan dengan menggunakan cateter dari arteri subclavia à pake electrode à kita lihat dengan gelombang radio à di stop deh yang bikin aritmia. Antiaritmia agen merupakan first line therapy untuk
mencegah sudden death. Dapat juga dengan memasang ICD (implantable cardioverter
defibrillator).
No comments:
Post a Comment