Showing posts with label Anestesi. Show all posts
Showing posts with label Anestesi. Show all posts

BUNASCAN SPINAL

(bupivacaine HCl 5 mg/mL) (Bupivacaine Anhydrous 5 mg, Dextrose Monohydrate 80 mg)

Indikasi
Spinal anestesi untuk operasi urologi dan operasi dibawah umbilicus selama 2-3 jam, operasi abdominal selama 45-60 menit.

Dosis dan cara pemberian
1,5 – 3 ml/ 7,5-15 mg Bupivacaine HCl
Distribusi larutan injeksi anestesi dipengaruhi oleh beberapa factor, yang paling penting adalah volume larutan injeksi dan posisi dari pasien. Untuk injeksi antara L3/L4/L5 pada posisi pasien duduk, 3 ml Bucain Spinal injeksi terdistribusi disegmen T7-T10.
Jika pasien pada posisi terlentang horizontal, penghambatan terdistribusi disegmen T4-T7. Efek penggunaan injeksi melebihi 4ml belum diketahui, karena itu tidak direkomendasikan. Cairan injeksi harus segera digunakan setelah ampul dibuka dan cairan yang tersisa harus dibuang.

Efek Samping
Anxietas, gangguan pendengaran, visus turun, depresi cardiovaskuler, sakit kepala, hipotensi, bradikardi, mual dan muntah.

Kontra Indikasi
a.       pasien dengan kelainan cerebrospinal, misalnya meningitis, poliomyelitis, perdarahan cranial, tekanan intracranial yang tinggi.
b.      TB tulang, osteomyelitis, arthritis, spondylitis.
c.       Gangguan pembekuan darah atau sedang menjalani pengobatan dengan antikoagulan.
d.      Hipotensi tak terkontrol.
e.       Septikemia.
f.       Syok hipovolemik/cardiogenik.
g.      Anak dibawah 18 tahun.
h.      Infeksi pirogenik kulit pada atau berdekatan dengan tempat suntikan.

Kemasan
1 dus terdiri dari 5 ampul @ 4ml

SPINAL ANESTESI


Definisi
Adalah pemberian obat anestetik local ke dalam ruang subaraknoid. Spinal anestesi dilakukan dengan cara injeksi sejumlah kecil dari obat local anestesi kedalam ruang subaraknoid.

Indikasi
Bedah ekstrimitas bawah, Bedah panggul, Tindakan sekitar rectum-perineum, Bedah obstetric-ginekologi, Bedah urologi, Bedah Abdomen bawah, Pada bedah abdomen atas dan bedah pediatric biasanya dikombinasi dengan anestesi umum ringan.

Kontra indikasi
Kontraindikasi absolute : Pasien menolak, Infeksi pada tempat suntikan, Hipovolemi berat, syok, Koagulopati atau mendapat terapi antikoagulan, Tekanan intracranial meninggi, Fasilitas resusitasi minim, Kurang pengalaman/tanpa didampingi konsultan anesthesia.
Kontraindikasi relative : infeksi sistemik (sepsis,bakteremi), infeksi seitar tempat suntikan, kelainan neurologist, kelainan psikis, bedah lama, penyakit jantung, hipovolemi ringan, nyeri punggung kronis.

Persiapan anestesi spinal
informed consent (kita tidak boleh memaksa pasien untuk menyetujui anestesi spinal), Pemeriksaan fisik (Tidak dijumpai kelainan spesifik seperti kelainan tulang punggung dan lain-lainnya), Pemeriksaan laboratorium anjuran (Hb, Hematokrit, Prothrombine time, dan partial thromboplastine time).

Peralatan anestesi spinal
Peralatan monitor (Tekanan darah, nadi, oksimetri denyut (pulse oximeter) dan EKG), Peralatan resusitasi/anestesi umum, Jarum spinal (Jarum spinal dengan ujung tam (ujung bamboo runcing, Quincke Babcock) atau jarum spinal dengan ujung pinsil (pensil point, whitecare)).


Teknik Spinal Anestesi
a.       Setelah dimonitor, posisikan pasien duduk telungkup agar prosesus spinosus mudah teraba. Bias juga dilakukan dengan posisi dekibitus lateral.
b.      Pepotongan antara garis yang menghubungkan kedua kristal iliaka dengan tulang punggung ialah L4-L5. tentukan tempat tusukan misalnya, L2-3, L3-4 atau L4-5. tusukan pada L1-2 atau diatasnya berisiko trauma terhadap medulla spinalis.
c.       Sterilkan tempat tusukan dengan betadin atau alcohol.
d.      Berikan aestetik local pada tempat tusukan, mislanya dengan lidokain 1-2% 2-3ml.
e.       Cara tusukan median atau paramedian.
f.       Posisi duduk sering dikerjakan untuk bedah perineal misalnya bedah hemoroid (wasir) dengan anestetik hiperbarik.

Komplikasi
Komplikasi tindakan : Hipotensi berat, Bradikardi, Hipoventilasi, Trauma pembuluh darah, Trauma saraf, Mual-muntah, Gangguan pendengaran, Blok spinal tinggi, atau spinal total.
Komplikasi Pasca tidakan : Nyeri tempat suntikan, Nyeri punggung, Nyeri kepala karena kebocoran liquor, Retensio urin, Meningitis