Penyakit seksual merupakan penyakit yang sudah ada sejak
zaman dulu. Misalnya pada zaman Kaisar Cina Huang Ti 2637 BC sudah ditemukan
catatan mengenai penyakit seksual ini. Juga pada zaman Hipocrates sekitar 400
BC. Penyakit-penyakit yang ditularkan
lewat kontak seksual ini dulunya disebut Venereal Diseases (VD) klasik , yang terdiri
atas 5 penyakit :
1.
Sifilis
2.
Gonore
3.
Chancroid
4.
Granuloma inguinale
5.
Limfogranuloma venereum
Pada tahun 1975 istilah VD diganti oleh WHO dengan STD
karena semakin bertambahnya penyakit yg ditularkan lewat kontak seksual,
misalnya saja uretritis non-gonokokal, vaginitis, dll. Yang kemudian sekarang
ini diudah kembali namanya menjadi Sexual Transmitted Infection atau Infeksi
Menular Seksual (IMS). Karakteristik dari IMS ini yaitu :
·
Insidensi berkembang sangat cepat, tidak hanya di negara
maju tetapi juga negara berkembang maupun terbelakang. Ini disebabkan karena
beberapa hal yaitu :
1.
Core group (kelompok mayarakat yang berisiko terkena
penyakit ini, misalnya saja PSK & pelanggan) sulit dirubah
2.
Peningkatan yang pesat dari hubungan seks di luar nikah (sekitar 80% pasien Bu Satiti ini mahasiswa
lho…)
3.
Pemakaian pil KB & AKDR (IUD), sedangkan metode
kontrasepsi yang efektif untuk mencegah penyakit menular seksual adalah dengan
kondom (barrier method)
4.
Mobilitas penduduk yang tinggi. Misalnya, seseorang yang
terkena IMS kemudian pindah bekerja di tempat lain dan ia melakukan hubungan
seks dengan “orang lain” maka tingkat penyebarannya akan tinggi.
5.
Jumlah penduduk usia aktif seksual meningkat .
6.
Fasilitas untuk terapi dan penelitian megenai IMS ini
kurang terkoordinasi
7.
Angka kelahiran yang tinggi sehingga umur muda juga
meningkat.
·
Termasuk penyakit yang membahayakan yang berdampak tidak
hanya pada segi kesehatan masyarakat tetapi juga pada problem sosial - ekonomi
·
Merupakan sekelompok penyakit menular yang penularannya
melalui aktivitas seksual maupun transmisi kontak tak langsung misalnya paparan
luka dengan chancre
·
Bisa mengenai organ genitourinaria maupun organ-organ
lain (diseminata) melalui sistem limfatika maupun hematogen
Kalo
di Amerika, IMS merupakan penyakit yang banyak dijumpai. Menyerang 13 juta pria
dan wanita tiap tahunnya. Dan perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk penyakit
ini sekitar 10 T USD ($ 10.000.000.000.000)
Ada
20 jenis penyebab IMS yg teridentifikasi , dan kesemuanya itu menyebabkan lebih
dari 50 jenis IMS/sindome termasuk HIV/AIDS.
Contoh
beberapa penyebab IMS :
1.
Bakteri: Gonokok, Chlamydia trachomatis
2. Virus:
VHS, VHB, VPH, HIV
3.
Protozoa: Trikomonas vaginalis
4. Jamur:
Candida albicans
Sindrom
IMS yang banyak dijumpai
1.
Sindroma discar uretral
2.
Sindroma discar vagina
3.
Sindroma ulkus genital
4.
Sindroma nyeri perut bawah
5.
Pembengkakan scrotum
6. Bubo
inguinal
Kebanyakan penyakit-penyakit infeksi
menular seksual ini menggunakan pendekatan sindrom untuk diagnosis dan
treatmentnya, apalagi kalo tidak ada fasilitas yang mendukung untuk
dilakukannya kultur atau identifikasi agen infeksius. Memang jadinya lebih kaya
shot gun therapy tapi untuk keeadaan seperti IMS ini hal tersebut adalah
lebih baik daripada membiarkan penyakitnya lebih menyebar kalo gak diobati
segera.
Kebanyakan
pathogen penyebab IMS termasuk HIV
Ø Bisa
hidup dengan beradaptasi terhadap kehangatan hidup intrasel dalam tubuh manusia
Ø Relatif
bersifat lembut
Ø Mudah
mati di luar tubuh
Ø Untuk
transmisi harus berlindung dari paparan yang tidak cocok dengan lingkungan luar
Ø Memanfaatkan
proteksi melalui pertukaran cairan genital saat sanggama
Ø Cara
penularan lain langka atau “kecelakaan”
Untuk
transmisinya:
Kontak seksual langsung (model tersering- 95% kasus)
Kontak tidak langsung
Melalui darah & produk darah
Transplantasi organ
Penyebaran via plasenta
Penyebaran melalui kanalis obstetrikus
Infeksi asendering: birth membran, cairan amnion
SINDROMA
DISCAR URETRAL
Nama
Penyakit
|
Gambaran
Klinis
|
Pemeriksaan
Fisik
|
Diagnosis
|
Terapi
|
Uretritis
Gonorrhoe (UGO)
|
· Gatal dan nyeri pada ujung kemaluan
· Keluar cairan pus dari kemaluan, terutama pagi hari
|
· Mukosa uretra eritem, edem
· Terlihat discar mukopurulen
· Ostium uretra eksterna ektropion
|
· Dengan pengecatan Gram
(positif jika PMN>5;DGNI +)
· Kultur media Thayer Marthin
· PCR
|
·
Cefixime, Ceftriaxone,
Ciprofloxacin, Ofloxacin, Levofloxacin, Thiamphenicol.
(Untuk
dosis dll, tolong slide’y dibuka lagi yaa!!!)
|
Uretritis
non-Gonorrhea
|
· BAK sakit
· Polaksiuria+darah, nokturia
· Keluar cairan dari uretra, jernih-sdkt keruh, lender
· Tidak sebanyak UGO
|
· Meatus eksternus eritem, atau edem
· Tidak ada radang
· Discar uretra mucous, seromukus, jernih atau mukopurulen
|
· Pemeriksaan Gram
(positif jika PMN>5;DGNI -)
· Kultur media Mc Coy
· PCR
|
· Doksisiklin, Eritromisin, Azitromycin, Tetracycline
(Untuk dosis dll, tolong
slide’y dibuka lagi yaa!!!)
|
SINDROMA
DISCAR VAGINA
Normalnya,
setiap wanita mengeluarkan discar, terutama untuk lubrikasi saat hubungan
seksual. Keluarnya cairan ini merupakan hal yang fisiologis. Cairan ini
bersifat asam sehingga bisa membunuh kuman dan membersihkan vagina. Selain itu
discar vagina juga mengandung pyridine, squalen, urea, as.asetat, as.laktat,
albumin, mucin, alcohol, gliserol, keton, dan aldehid.
Berdasarkan
asal discar yang keluar, kelainan pada discar vagina ini dibagi menjadi:
1.
Discar Vagina (vaginitis: keputihan, kadang gatal,
iritasi, bau), yaitu vaginosis bacterial, trikomonas, kandidosis vulvovaginal
2.
Discar endoserviks, yaitu cervicitis mukopurulent dan GO,
non-GO
A.
Keputihan/ Vaginitis
·
Kebanyakan keputihan pada
wanita dewasa bukan gejala infeksi
gonokokus atau klamidia
·
Penyebab umumnya: Trikomonas,
Kandida, bakteri anaerob
·
Menurut WHO vaginal discar ini
hanya berkaitan dengan STD à keputihan tidak selalu
ditularkan secara seksual
·
Gejala: abnormalitas volume,
warna, bau dari discar vagina
·
Gejala yang menyertai: gatal,
edem, disuria, sakit perut/ punggung bawah
B.
Vaginosis bacterial
Nama
Penyakit
|
Gambaran
Klinis
|
Pemeriksaan
Fisik
|
Diagnosis
|
Terapi
|
Vaginosis
bacterial
|
· Tanpa gejala, hanya vagina berbau seperti ikan
|
· Inspeksi adanya discar
· Pengecatan Gram
|
3 dari 4 gejala
1. Discar
vagina, homogeny, putih keabuan, melekat pada dinding vagina
2.pH
vagina >4,5
3.Discar
berbau seperti ikan
4.Terdapat
clue cells pada pengecatan Gram
|
· metronidazol
· klindamisin hr
· metronidazol
alternatif:
· metronidazol,
· mlindamisin
|
C.
Trikomoniasis/ Vaginitis Trikomoniasis
Nama
Penyakit
|
Gambaran
Klinis
|
Pemeriksaan
Fisik
|
Diagnosis
|
Terapi
|
Vaginitis
Trikomoniasis
|
· Tidak khas, kadang discar vagina banyak
· Berwarna kuning, kadang berbuih
· Berbau busuk
|
· Inspeksi adanya discar
· Lab exam
|
· Discar vagina kuning kehijauan, berbuih, berbau busuk.
· Peradangan dinding vagina
· Pada pemr.Lab terdapat T.vaginalis motil (dengan menggunakan NaCl 0.9%)
|
· metronidazol
· klotrimazole
· mitra seksual juga diobati
|
D.
Kandidosis Vulvovaginal
Nama
Penyakit
|
Gambaran
Klinis
|
Pemeriksaan
Fisik
|
Diagnosis
|
Terapi
|
Kandidosis
Vulvovaginal
|
· Keluhan, panas, iritasi
· Keputihan tak berbau/asam
· Dinding vagina eritem, erosive
· Discar putih kadang disertai sariawan
· pH dibawah 4,5
|
· Inspeksi adanya discar
· Lab exam
|
Hasil inspeksi:
· Discar putih kental seperti susu, masam
· Pada dinding vagina, dijumpai gumpalan keju
· Vulva dan vagina infamasi
· Terlihat pseudohifa
|
· Mikonasol
· Klotrimazol
· Nistatin
Alternative
· Flukonazol
· Klotrimasol
· mikonasol
|
Untuk
discar sevisitis, terdapat 4 faktor resiko untuk prediksinya:
1.
umur < 21 tahun
2.
lajang
3.
hubungan seksual > 1 orang dalam 3 bulan terakhir
4.
pasangan baru dalam 3 bulan terakhir
Discar
servisitis ini dapat berupa gonore maupun non gonore.
Diagnosis
servisitis gonore adalah apabila pada pengecatan Gram ditemukan PMN DGNI (+)
yang lebih dari 30. Klasifkasi lainnya untuk diagnosis sama dengan uretritis,
demikian juga terapinya.
Untuk
servisitis non gonore, agak sulit diamati karena sifatnya yang asimtomatis.