Showing posts with label Radiologi. Show all posts
Showing posts with label Radiologi. Show all posts

Penggunaan Radiologi Dalam Mendiagnosis Cancer Paru

Kanker  pada bronkus merupakan keganasan yang fatal,dan banyak dijumpai pada laki-laki dewasa di dunia bagian Barat. Insidensi kanker ini lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. Dan biasanya menyerang paling banyak pada usia 40 dan 70 tahun, dan tidak biasa pada usia 30 tahunan. Factor yang paling berpengaruh pada kanker bronkus ini adalah merokok. Dengan merokok ini dapat meningkatkan resiko kanker ini, dan ini berhubungan dengan berapa banyaknya rokok yang dikonsumsi setiap harinya. Adapun factor lain yang mempengaruhi adalah :
-          Perokok pasif
-          Paparan asbestos
-          Paparan radioaktif
-          Paparan bahan-bahan kimia industry seperti uranium, chromat, nikel dan arsenic
Klasifikasi patologi :
-          Squamous cell carcinoma (epidermoid), yaitu jumlahnya sekitar 30-35 % kasus pada kanker paru primer.
-          Adenocarsinoma ( termasuk alveolar cell carcinoma ), yaitu sekitar 30-35 % kasus
-          Large cell undifferentiated, yaitu sejitar 15-20 % kasus
-          Small cell carcinoma sekitar 20-25 % kasus
Manifestasi kliniknya adalah :
-          Dari 25% kasus adalah asimptomatis
-          Pneumonia, batuk, whizzing, hemoptisis, gejala pneumonia dan sindrom paraneoplastik à cardinal
-          Suara serak, nyeri dada, neuropathy plexus brachialis dan horner syndrome (pancoast’s tumour), obstruksi vena cava superior, dysphagia, tamponade pericardium, à invasi dari mediastinum atau dinding dada, dan ini prognosisnya jelek.
Teknik imaging nya adalah dengan :
-          Chest radiography digunakan untuk mengevaluasi staging dari kanker paru ataupun kanker broncus
-          CT scan ini lebih sensitive. Ini bisa digunakan untuk mengevaluasi tumor primer dan penyebarannya pada thorax dan regional ekstrathorax
-          MRI sebagai penunjang tambahan, dan pemeriksaan dengan menggunakan MRI ini lebih aman karena tidak ada medan radiasinya. MRI ini bagus untuk melihat mediastinum karena sangat peka terhadap soft tissue
-          PET bisa digunakan melihat functional imaging dan tanda” keganasan, misalnya pada kanker paru digunakan 18F-fluorodeoxyglucose (18F-FDG)
Adapun gambaran radiologis pada kanker bronkus adalah :
-          Tumor perifer, yaitu muncul dari cabang broncus yang perifer, biasanya asimptomatik, karena apabila ada yang terkena di perifer, kemungkinan itu berada pada cabang kecil, dan tidak akan begitu mempengaruhi fungsi organ utamanya.
-          Tumor sentral (pada cabang yang besar atau terminal dari hilum). Pada penampakan radiologis biasanya hiperlucen, diafragma turun, spatium costa melebar.
-          Staging dari penyebaran tumor ke intrathoracal dan extrathoracal
                Apabila posisi foto rontgen postero anterior, maka kita hanya bisa mengetahui letak tumor yang berada di superior/inferior, tapi kita tidak bisa membedakan posisi tumor yang ada di posterior/anterior, nah untuk membantunya harus dilakukan foto lateral.
Bentuk dan Batas Tumor :
-          Spherical atau oval
-          Adanya penebalan pleura
-          Berlobul
-          Dumb-bell àada dua nodul yang berdekatan
-          Pancost tumor à pemeriksaan rontgen yang mirip dengan TB paru, sama” menyerang apeks paru tetapi pada pancost tumor ini terjadi destruksi costa
-          Corona radiate, terdapat gambaran stelata disekelilingnya
-          Tail àapabila tumor berdekatan dengan pleura kemudian infiltrasi dan akan timbul gambaran garis linear
-          Seperti gambaran ateletaksis sekunder merupakan obstruksi broncus yang terjadi pelengketan, terjadi septal udema menjadi obstruksi saluran limfatik
-          Bentuk tumor menyerupai pneumonia
-          Cavitasi (ruangan) àkarena ada proses nekrosis kemudian terisi oleh udara/cairan à menyerupai gambaran cavitasi. Misalnya pada abses paru / TB ( jarang dijumpai air fluid level )
-          Kalsifikasi (jarang dijumpai)
-          Air bronchograms dan buble-like lucencis / pseudocavitasi à untuk mengukur hipodense – hiperdense
-          Bronchocele, mucocele, impaksi mucoid terlihat di bagian distal dan menjadi obstruksi karsinoma dibagian segmental atau subsegmental bronchus
-          Bentuk ground-glass
Central Tumour
1.       Konsolidasi / collapse
2.       Hilar enlargement, seperti proximal tumor, limfadenopathy, konsolidasi paru / kombinasi
3.       Infeksi sekunder, dapat terjadi setelah obstruksi
                Kanker paru, juga dikenal sebagai suatu bronchogenic carcinomas, diklasifikasikan secara luas kedalam dua tipe-tipe: small cell lung cancers (SCLC) dan non-small cell lung cancers (NSCLC). Klasifikasi ini berdasarkan pada penampilan mikroskopik dari sel-sel kanker itu sendiri. Dua tipe kanker-kanker ini tumbuh dan menyebar dalam cara-cara yang berbeda, sehingga suatu perbedaan antara dua tipe ini adalah penting.
                SCLC meliputi kira-kira 20% dari kanker-kanker paru-paru dan adalah yang paling agresif dan bertumbuh dengan cepat dari semua kanker-kanker paru-paru. SCLC dikaitkan sangat kuat dengan merokok, dengan hanya 1% dari tumor-tumor ini yang terjadi pada bukan perokok. SCLC menyebar secara cepat ke banyak tempat-tempat didalam tubuh dan paling sering ditemukan setelah mereka telah menyebar secara ekstensif. Merujuk pada suatu tipe sel khusus seringkali terlihat pada SCLC, kanker-kanker ini kadangkala disebut oat cell carcinomas.
                NSCLC adalah kanker-kanker paru yan paling umum, mencakup sekitar 80% dari semua kanker-kanker paru-paru. NSCLC mempunyai tiga tipe utama yang dinamakan berdasarkan tipe sel-sel yang yang ditemukan dalam tumor:
  • Adenocarcinomas adalah tipe NSCLC yang paling umum terlihat di Amerika dan meliputi sampai 50% dari NSCLC . Dimana adenocarcinomas dikaitkan dengan merokok seperti kanker-kanker paru lainnya, tipe ini terutama diamati juga pada bukan perokok yang mengembangkan kanker paru. Kebanyakan adenocarcinomas timbul pada area-area bagian luar atau sekeliling dari paru-paru. Bronchioloalveolar carcinoma adalah suatu subtipe dari adenocarcinoma yang seringkali berkembang pada berbagai tempat-tempat di paru-paru dan menyebar sepanjang dinding-dinding alveo yang telah ada sebelumnya.
  • Squamous cell carcinomas tadinya adalah lebih umum daripada adenocarcinomas; saat ini, mereka mencakup kira-kira 30% dari NSCLC. Juga dikenal sebagai epidermoid carcinomas, squamous cell cancers timbul paling sering di ara pusat dada di bronchi.
  • Large cell carcinomas, kadangkala dirujuk sebagai karsinoma-karsinoma yang tidak dapat dibedakan (undifferentiated carcinomas), adalah tipe NSCLC yang paling tidak umum.
  • Mixtures (Campuran) dari tipe-tipe NSCLC yang berbeda juga ditemukan.
Tipe-tipe kanker lain dapat timbul pada paru-paru; tipe-tipe ini jauh lebih tidak umum daripada NSCLC dan SCLC dan bersama mencakup hanya 5%-10% dari kanker-kanker paru-paru:
  • Bronchial carcinoids mencakup sampai 5% dari kanker-kanker paru-paru. Tumor-tumor ini umumnya kecil (3-4 cm atau kurang) ketika didiagnosis dan paling umum terjadi pada orang-orang dibawah umur 40 tahun. Tidak berkaitan dengan merokok, carcinoid tumors dapat menyebar, dan suatu porsi kecil tumor-tumor ini mengeluarkan unsur-unsur yang menyerupai hormon. Carcinoids biasanya tumbuh dan menyebar lebih perlahan daripada bronchogenic cancers, dan banyak yang terdeteksi cukup awal untuk setuju pada operasi resection.
  • Kanker-kanker dari jaringan-jaringan pendukung paru seperti otot-otot halus, pembuluh-pembuluh darah, atau sel-sel yang terlibat dalam respon imun jarang dapat terjadi pada paru-paru.
Tanda dan Gejala Kanker Paru
                Gejala-gejala kanker paru bervariasi tergantung dari dimana dan berapa luas tersebarnya tumor. Tanda-tanda peringatan dari kanker paru tidak selalu hadir atau mudah diidentifikasikan. Seseorang dengan kanker paru mungkin mempunyai macam-macam dari gejala-gejala berikut:
  • Asimptomatik : Pada sampai dengan 25% dari orang-orang yang mendapat kanker paru, kanker pertama kali ditemukan pada suatu x-ray dada dan CT scan secara rutin sebagai suatu massa kecil yang terpencil kadangkala disebut suatu luka coin (coin lesion). Pasien-pasien ini dengan massa-massa tunggal yang kecil seringkali melaporkan tidak ada gejala-gejala kanker paru pada saat itu ditemukan.
  • Gejala-Gejala yang berhubungan dengan kanker : Pertumubuhan kanker dan penyerangan (invasi) jaringan-jaringan paru dan lingkungan-lingkungannya mungkin mengganggu pernapasan, menjurus pada gejala-gejala seperti batuk, sesak napas, mencuit-cuit (wheezing), nyeri dada, dan batuk darah (hemoptysis). Jika kanker telah menyerang syaraf-syaraf, contohnya, ia mungkin menyebabkan nyeri pundak yang bergerak kebawah bagian luar lengan (disebut Pancoast's Syndrome) atau kelumpuhan pita-pita suaru menjurus pada suara serak (parau). Penyerangan kerongkongan mungkin menjurus pada kesulitan menelan (dysphagia). Jika suatu saluran udara yang besar terhalangi, mengempisnya sebagian dari paru mungkin terjadi dan menyebabkan infeksi-infeksi (abscesses, pneumonia) pada area yang terhalangi.
  • Gejala-Gejala yang berhubungan dengan metastasis : Kanker paru yang telah menyebar ke tulang-tulang mungkin menghasilkan sakit yang sangat menyiksa pada tempat-tempat tulang yang terlibat. Kanker yang telah menyebar ke otak mungkin menyebabkan sejumlah gejala-gejala penyakit syaraf yang mungkin termasuk penglihatan yang kabur, sakit kepala, serangan-serangan (seizures), atau gejala-gejala stroke seperti kelemahan atau mati rasa pada bagian-bagian tubuh.
  • Gejala-Gejala Paraneoplastic : Kanker-kanker paru seringkali diiringi oleh apa yang disebut paraneoplastic syndromes yang berakibat dari produksi unsur-unsur yang menyerupai hormon oleh sel-sel tumor. Paraneoplastic syndromes terjadi paling umum dengan SCLC namun mungkin terlihat dengan tipe tumor mana saja. Suatu paraneoplastic syndrome yang umum yang dikaitkan dengan SCLC adalah produksi dari suatu hormon yang disebut adrenocorticotrophic hormone (ACTH) oleh sel-sel kanker, menjurus pada pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan oleh kelenjar-kelenjar adrenal (Cushing's syndrome). Sindrom paraneoplastik (paraneoplastic syndrome) yang paling sering terlihat dengan NSCLC adalah produksi dari suatu unsur serupa dengan hormon paratiroid, berakibat pada tingkat-tingkat kalsium yang meningkat dalam aliran darah.
  • Gejala-Gejala Nonspesifik : Gejala-gejala nonspesifik yang terlihat dengan banyak kanker-kanker termasuk kanker paru meliputi kehilangan berat badan, kelemahan, dan kelelahan. Gejala-gejala psikologi seperti depresi dan perubahan-perubahan suasana hati adalah juga umum.
Diagnosis Kanker Paru yang Berhubungan dengan Radiologi
  • Pemeriksaan riwayat dan fisik mungkin mengungkapkan kehadiran gejala-gejala atau tanda-tanda yang mencurigakan untuk kanker paru. Sebagai tambahan pada pertanyaan mengenai gejala-gejala dan faktor-faktor risiko mengembangkan kanker paru, dokter-dokter mungkin mendeteksi tanda-tanda dari kesulitan-kesulitan bernapas, halangan jalan udara, atau infeksi-infeksi di paru-paru. Cyanosis, suatu warna kulit dan selaput-selaput lendir yang kebiruan yang disebabkan oleh oksigen yang tidak cukup didalam darah, menyarankan fungsi paru yang dikompromiskan. Demikian juga, perubahan-perubahan pada jaringan dasar-dasar kuku, dikenal sebagai clubbing, mungkin juga mengindikasikan penyakit paru.
  • X-ray Dada adalah langkah diagnostik pertama yang paling umum jika gejala-gejala kanker paru baru mana saja hadir. Prosedur x-ray dada seringkali melibatkan suatu gambaran dari belakang ke depan dada dan juga gambaran dari sisi. Seperti prosedur x-ray mana saja, x-ray dada memaparkan pasien secara singkat pada suatu jumlah radiasi yang kecil. X-ray dada mungkin mengungkap area-area yang mencurigakan dalam paru namun tidak mampu memastikan apakah area-area ini bersifat kanker. Terutama, benjolan-benjolan yang mengapur dalam paru-paru atau tumor-tumor jinak yang disebut hamartomas mungkin teridentifikasi pada suatu x-ray dada dan menirukan kanker paru.
  • CT (computerized axial tomography scan, atau CAT scan) scans mungkin dilaksanakan pada dada, perut, dan/atau otak untuk memeriksa kedua-duanya tumor yang menyebar dan tumor primer. Suatu CT scan dada mungkin dipesan ketika x-rays negatif atau tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang luas atau lokasi dari suatu tumor. CT scans adalah prosedur-prosedur x-ray yang menggabungkan berbagai gambaran (multiple images) dengan bantuan sebuah komputer menghasilkan gambaran-gambaran potongan melintang dari tubuh. Gambar-gambar diambil oleh suatu mesin x-ray yang berbentuk donut besar pada sudut-sudut berbeda sekitar tubuh. Suatu keuntungan dari CT scans adalah bahwa mereka lebih sensitif daripada x-rays dada standar dalam mendeteksi benjolan-benjolan paru. Kadangkala materi kontras yang masuk kedalam darah diberikan sebelum prosedur untuk membantu menggambarkan organ-organ dan posisi-posisi mereka. Suatu CT scan memaparkan pasien pada suatu jumlah radiasi yang sangat kecil. Efek sampingan yang paling umum adalah suatu reaksi yang kurang baik terhadap materi kontras yang dimasukkan kedalam darah yang mungkin telah diberikan sebelum prosedur. Mungkin terjadi gatal, ruam, atau penyakit gatal bintik merah dan bengkak (hives) yang umumnya menghilang cukup cepat. Reaksi-reaksi anaphylactic yang berat (reaksi-reaksi alergi yang mengancam nyawa dengan kesulitan-kesulitan bernapas) terhadap materi kontras adalah jarang. CT scans dari perut mungkin mengidentifikasi kanker yang menyebar didalam hati atau kelenjar adrenal, dan CT scans dari kepala mungkin diperintahkan untuk mengungkap kehadiran dan luasnya kanker yang menyebar (metastatic cancer) didalam otak.
  • Suatu teknik yang disebut suatu low-dose helical CT scan (atau spiral CT scan) kadangkala digunakan dalam penyaringan (screening) kanker-kanker paru. Prosedur ini memerlukan suatu tipe khusus dari CAT scanner dan telah ditunjukkan sebagai suatu alat yang efektif untuk mendeteksi kanker-kanker paru yang kecil pada perokok-perokok dan mantan-mantan perokok. Bagaimanapun, masih belum dibuktikan apakah penggunaan teknik ini sebenarnya menyelamatkan nyawa-nyawa atau menurunkan risiko kematian dari kanker paru. Kepekaan yang dipertinggi dari metode ini sebenarnya adalah satu dari sumber-sumber kekurangannya, karena benjolan-benjolan paru yang memerlukan evaluasi selanjutnya akan terlihat pada kira-kira 20% dari orang-orang dengan teknik ini. Dari benjolan-benjolan yang teridentifikasi oleh low-dose helical screening CTs, 90% adalah tidak bersifat kanker namun memerlukan sampai dua tahun tes dan follow-up yang mahal dan seringkali tidak menyenangkan. Percobaan-percobaan sedang dalam perjalanan untuk memastikan lebih jauh penggunaan dari spiral CT scans dalam penyaringan (screening) kanker paru.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) scans mungkin diusulkan jika detil yang tepat tentang suatu lokasi tumor diperlukan. Teknik MRI menggunakan kemagnetan, gelombang-gelombang radio, dan sebuah komputer untuk menghasilkan gambar-gambar dari struktur-struktur tubuh. Seperti dengan CT scanning, pasien diletakkan pada suatu ranjang yang dapat digerakkan yang dimasukkan kedalam MRI scanner. Tidak ada efek-efek sampingan yang diketahui dari MRI scanning, dan tidak ada paparan pada radiasi. Gambar dan resolusi yang dihasilkan oleh MRI adalah cukup mendetil dan dapat mendeteksi perubahan-perubahan kecil dari struktur-struktur didalam tubuh. Orang-orang dengan pemacu-pemacu jantung (heart pacemakers), penanaman-penanaman metal (metal implants), klep-klep jantung buatan (artificial heart valves), dan struktur-struktur yang ditanamkan secara operasi tidak dapat di scan dengan suatu MRI karena berisiko magnetnya mungkin menggerakkan bagian-bagian metal dari struktur-struktur ini.
  • Positron emission tomography (PET) scanning adalah suatu teknik penggambaran khusus yang menggunakan unsur-unsur radioaktif yang pendek umur untuk menghasilkan gambar-gambar berwarna tiga dimensi dari unsur-unsur yang berfungsi didalam tubuh. Dimana CT scans dan MRI scans melihat pada struktur-struktur anatomi, PET scans mengukur fungsi dan aktivitas metabolik jaringan. PET scans dapat memastikan apakah suatu jaringan tumor tumbuh secara aktif dan dapat membantu dalam memastikan tipe dari sel-sel dalam suatu tumor tertentu. Pada PET scanning, pasien menerima suatu obat radioaktif berumur separuh yang singkat dan menerima kira-kira jumlah paparan radiasi seperti dengan dua x-ray dada. Obat mengeluarkan positron-positron dari mana saja mereka digunakan didalam tubuh. Ketika positron-positron menghadapi elektron-elektron didalam tubuh, suatu reaksi menghasilkan sinar-sinar gamma terjadi. Suatu scanner merekam sinar-sinar gamma ini dam memetakan area-area dimana obat ini ditempatkan. Contohnya, menggabungkan glukosa (suatu sumber energi yang umum didalam tubuh) dengan sebuah unsur radioaktif akan menunjukkan dimana glukosa sedang dipakai dalam suatu tumor yang sedang tumbuh.
  • Bone scans digunakan untuk menciptakan gambar-gambar dari tulang-tulang pada suatu layar komputer atau pada film. Dokter-dokter mungkin memerintahkan suatu scan tulang untuk memastikan apakah suatu kanker paru telah menyebar ke tulang-tulang. Pada suatu scan tulang, suatu jumlah kecil dari materi radioaktif disuntikkan kedalam aliran darah dan mengumpul didalam tulang-tulang, terutama pada area-area yang abnormal seperti yang dilibatkan oleh tumor-tumor yang menyebar (metastatic tumors). Materi yang beradioaktif dideteksi oleh sebuah scanner, dan gambar dari tulang-tulang direkam pada sebuah film khusus untuk pengamatan yang permanen.
                Tingkat dari suatu tumor merujuk pada luasnya sebuah kanker telah menyebar didalam tubuh. Peningkatan melibatkan kedua-duanya yaitu evaluasi ukuran suatu tumor dan juga kehadiran atau ketidakhadiran dari area-area penyebaran pada simpul-simpul getah bening atau pada organ-organ lain. Peningkatan adalah penting untuk menentukan bagaimana suatu tumor tertentu harus dirawat, karena terapi-terapi kanker paru dicocokkan dengan tingkat-tingkat tumor yang spesifik. Peningkatan suatu tumor juga adalah kritis dalam memperkirakan prognosis dari seorang pasien, dengan tumor-tumor tingkat yang lebih tinggi umumnya mempunyai suatu prognosis yang buruk daripada tumor-tumor tingkat yang lebih rendah.
                Dokter-dokter mungkin menggunakan beberapa tes-tes untuk secara akurat memuat tingkatan suatu kanker paru, termasuk tes-tes laboratorium (kimia darah), x-rays, CT scans, scans tulang, dan MRI scans.tes-tes kimia darah yang abnormal mungkin menandakan kehadiran dari tempat-tempat penyebaran kanker di tulang atau hati, dan prosedur-prosedur radiologi dapat mendokumentasikan ukuran suatu tumor dan juga kemungkinan penyebaran ke organ-organ lain.
NSCLC diberikan suatu tingkat dari I sampai IV dalam urutan keparahannya:
  • Pada tingkat I, kanker terbatas pada paru.
  • Pada tingkat II dan III, kanker terbatas pada dada (dengan tumor-tumor yang lebih besar dan lebih invasif diklasifikasikan sebagai tingkat III).
  • Tingkat IV kanker telah menyebar jauh dari dada ke bagian-bagian lain tubuh.
SCLC ditingkatkan menggunakan suatu sistim yang disusun dua:
  • SCLC tingkat terbatas merujuk pada kanker yang terbatas pada area asalnya didalam dada.
  • Pada SCLC tingkat ekstensif , kanker telah menyebar keluar dari dada ke bagian-bagian lain tubuh.

Prognosis

                Prognosis dari kanker paru merujuk pada kesempatan untuk penyembuhan dan tergantung dari lokasi dan ukuran tumor, kehadiran gejala-gejala, tipe kanker paru, dan keadaan kesehatan secara keseluruhan dari pasien.

                SCLC mempunyai pertumbuhan yang paling agresif dari semua kanker-kanker paru, dengan suatu waktu kelangsungan hidup median (angka yang ditengah-tengah) dari hanya dua sampai empat bulan setelah didiagnosis jika tidak dirawat. (Itu adalah pada dua sampai empat bulan separuh dari semua pasien-pasien telah meninggal). Bagaimanapun, SCLC adalah juga tipe kanker paru yang paling responsif pada terapi radiasi dan kemoterapi. Karena SCLC menyebar sangat cepat dan biasanya berhamburan pada saat diagnosis, metode-metode seperti pengangkatan secara operasi atau terapi radiasi lokal berkurang efektif dalam merawat tipe tumor ini. Bagaimanapun, ketika kemoterapi digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan metode-metode lain, waktu kelangsungan hidup dapat diperpanjang empat sampai lima kali. Dari semua pasien-pasien dengan SCLC, hanya 5%-10% masih hidup lima tahun setelah diagnosis. Kebanyakan dari mereka yang selamat (hidup lebih lama) mempunyai tingkat yang terbatas dari SCLC.

                Pada non-small cell lung cancer (NSCLC), hasil-hasil dari perawatan standar biasanya keseluruhannya jelek namun kebanyakan kanker-kanker yang terlokalisir dapat diangkat secara operasi. Bagaimanapun, pada tingkat I kanker-kanker yang dapat diangkat sepenuhnya, angka kelangsungan hidup lima tahun dapat mendekati 75%. Terapi radiasi dapat menghasilkan suatu penyembuhan pada suatu minoritas dari pasien-pasien dengan NSCLC dan menjurus pada pembebasan gejala-gejala pada kebanyakan pasien-pasien. Pada penyakit tingkat berlanjut, kemoterapi menawarkan perbaikan waktu kelangsungan hidup yang sedang, meskipun angka-angka kelangsungan hidup keseluruhannya jelek.


                Prognosis keseluruhan untuk kanker paru adalah jelek jika dibandingkan dengan beberapa kanker-kanker lain. Angka-angka kelangsungan hidup untuk kanker paru umumnya lebih rendah daripada yang untuk kebanyakan kanker-kanker, dengan suatu angka keseluruhan kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker paru sebesar 16% dibandingkan dengan 65% untuk kanker usus besar, 89% untuk kanker payudara, dan lebih dari 99% untuk kanker prostat. 

Abdominal Imaging

Kelainan Pada Gaster:
1.       Kelainan kongenital:
a.        Hernia diaphragmatika, : protrusi bagian dari organ di abdomen menembus diaphragma
b.       Hernia sliding :
c.        Dextrogastrika,: suatu keadaan dimana gaster bergeser cenderung ke arah kanan
d.       Pylorospasme:
  1. Gastritis
  2. Ulkus Gastrikum, dapat terjadi pada kurvatura minor ( yang terbanyak ), anthrum pylorikum, corpus, fundus, cardia. Ada ulkus yang jinak dan ganas
  3. Tumor. Pada umumnya ganas, adenocarcinoma, leiomyosarcoma
Kelainan pada duodenum:
  1. Kelainan kongenital: atresia duodeni, spasme duodeni
  2. Duodenitis
  3. Tumor. Tumor jinak misalnya polip, divertikel, sedangkan tumor ganas jarang umumnya filling defect nya irreguler dan ada umbrella sign.
  4. Adanya tumor pada caput pancreas akan memberi gambaran C-loop duodeni yang melebar dan inverted three sign yang berpusat pada ampula Vater

Kelainan pada Colon ( Colon Inloop)
  1. Colitis dapat berupa colitis chronica, colitis corosiva, colitis ulcerativa.
  2. Apendisitis yaitu radang yang terjadi pada apendix. Pemeriksaan khusus apendix adalah apendikogram.
  3. Megacolon pada umumnya congenital, yang aquisita biasanya karena obstruksi oleh massa fecalith.
  4. Tumor. Tumor jinak berupa polip dan diverticulum. Tumor ganas biasanya berupa adenocarsinoma ada 3 tipe yaitu fungoid, annulair dan polypoid.

Kelainan pada Usus Halus (Follow Through)
  1. Atresia intestinalis
  2. Chron disease
  3. Diverticulum
  4. Poliposis intestinalis
  5. Enteritis ( radang pada intestinum ), ileitis terminalis.
  6. Tumor
  7. Obstruksi intestinalis ( Intestinal ilius )

Kelainan pada Anorektum (Rektografi)
  1. Progtitis yaitu radang pada rektum
  2. Hemoroid dapat berupa hemoroid interna maupun hemoroid externa
  3. Tumor. Tumor jinak berupa polip atau bentul lainnya. Tumor ganas berupa adencarsinoma rekti yang pada umumnya memberi gambaran filling defect annulair, apple core appearance, apple beat appearance, napkin ring appearance, yang tanda-tanda ganasnya berupa umbrella sign.
  4. Atresia ani yang merupakan kelainan congenital

Kelainan pada Pancreas, Hepar, dan Kandung Empedu


  1. Carsinoma pankreas dapat terjadi pada caput, corpus dan caudanya.
  2. Pankreatitis
  3. Kalsifikasi pankreas
  4. Hepatoma
  5. Hepatitis
  6. Cholecystitis
  7. Cholelitiasis
  8. Cholangiocarsinoma
  9. Atresia biliaris








GIT Abdominal Complaint


       Pain
       Vomitus
       Diarhea
       Meteorismus
       Melena
       Mass
       Obstruction
       Dll,,



Asal dari Abdominal pain:


ž  GIT:
          Inflamation
          Tumor
          Obstruction
          Etc
ž  Liver
          Inflamation
          Tumor
          Obstruction of biliary tract
          Etc
          Pancreas
          Inflamation
          Tumor
          Obstruction of pancreatic duct
          Etc
ž  Spleen






Alat Diagnosis :
ž  Conventional radiology
ž  USG
ž  CT/MSCT
ž  MRI
ž  SPECT
ž  PET
ž  Interventional (Invasive) radiology (angiography)



Untuk Abdomen Bawah:
ž  KONVENTIONAL RADIOLOGI
ž  USG
ž  CT SCAN
ž  MRI