Batu Ureter adalah batu yang terletak diureter. Pada umumnya batu
ureter mempunyai tipe yang sama dengan batu vesika urinaria yaitu, batu
sekunder. Batu ureter primer terjadi apabila terdapat divertikel di ureter.
Gejala, umumnya menyebabkan koliq ureter (rasa nyeri
dipinggang yang menjalar ke perut bagian depan) yang tidak hilang dengan
perubahan posisi (baik terlentang, miring maupun tengkurap). Selain itu, sering
diikuti gejala perut kembung, sulit kentut dan adanya rasa ingin buang air
besar akan tetapi setelah sampai ditoilet tidak jadi buang air. Kadang terdapat
keluhan jantung berdebar-debar dan keringat dingin.
Pemeriksaan, terdapat nyeri ketok daerah ginjal. Batu radio opaq
dapat terlihat pada foto polos abdomen (BNO). Sebaiknya dilakukan pyelografi
intravena (IVP) untuk menentukan letak batu dan juga fungsi ginjal. IVP
sebaiknya dilakukan pada saat tidak nyeri dan fungsi ginjal dalam keadaan
normal (cek ureum, kreatinin dan asam urat).
Penatalaksanaan, batu ukuran kurang dari 1cm
dapat dilakukan pemecahan dengan Uretro Reno Cystoscopy (URS) atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) untuk batu yang terletak dirongga panggul. Untuk yang berukuran besar
dilakukan Uretrotomi/Uretrolitectomi.
Batu ureter yang menimbulkan gejala sebaiknya dilakukan penanganan secepatnya untuk menghindari terjadinya komplikasi seperti, hidronefrosis karena obstruksi yang diikuti dengan penurunan fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal yang tidak segera ditangani akan menimbulkan Acute Renal Failure (ARF) dan harus dibantu dengan hemodialisis.
No comments:
Post a Comment