MEMILIH OBAT TOPIKAL

Seorang dokter umum maupun dokter kulit harus memikirkan hal-hal di bawah ini :
·         Diagnosis  : Apakah permasalahan yang sebenarnya?
·         Treatment  : Bagaimana memecahkan masalah tersebut?
·         Prognosis   : Apa yang akan terjadi?
Treatment sendiri bisa dibagi menjadi :
-          Treatment sistemik
-          Treatment Topical

Pemilihan obat maupun bentuk sediaannya, harus memikirkan hal-hal berikut :
·         Drug efficacy        : absorpsi kulit, formula topical, dan efek samping
·         Dermatoses           : tingkat inflamasi, lokasi, dan lesi kulit (apakah ada erosi?)

Tingkat Inflamasi
Harus dilihat apakah inflamasi tersebut dalam fase akut, subakut, atau kronik.
  • Inflamasi akut                         : berair (serum)
  • Inflamasi sub akut       : kering, tapi vasa masih dilatasi
  • Inflamasi kronik          : kering, scales (sisik)

Lokasi
Perhatikan bahwa ketebalan kulit di setiap tempat berbeda-beda.
  • Kulit paling tebal terdapat di tumit dan palmar
  • Kulit paling tipis terdapat di kelopak mata dan daerah genital.

Absorpsi kulit, dipengaruhi oleh :
  • Kapabilitas penetrasi obat ke dalam kulit
  • Potensi obat
  • Factor permukaan
Untuk rute penetrasi obat sendiri, melalui jalur-jalur berikut
  1. Stratum corneum → rute yang utama
  2. unit pilosebaceous, ductus eccrine, skin appendices → jalur lain

Bagaimana cara untuk meningkatkan penetrasi obat ke kulit ?
Caranya adalah dengan merusak stratum corneum, dengan mengubah sifat-sifat kimia dan fisiknya. Ada dua cara untuk merusak stratum corneum:
1. Secara fisik
  • Pemanasan : panas dapat mendispersikan lemak, sehingga obat yang sulit larut dalam lemak bisa diabsorpsi
  • Phonophoresis : memberikan gelombang.ultrasound frekuensi tinggi, dapat memecah lemak
  • Iontophoresis : lemak tertarik ke kutub positif
  • Adhesive stripping
2. Secara kimia
  • Urea : urea bersifat menyerap air →  air udara diserap → permukaan kulit akan didominasi air  → meningkatkan absorpsi untuk obat larut air
  • Agen keratolitic
  • Pelarut organik : alkohol, sabun, deterjen, hypochlorit
  • Surfaktan

Untuk absorpsi kulit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  • Frekuensi aplikasi obat → waktu paruh obat , pendekatkan pada kebiasaan ( misalnya: gunakan segera setelah mandi)
Mandi , selain memudahkan frekuensi aplikasi, juga membantu penetrasi, karena setelah mandi, lemak permukaan banyak yang hilang
  • Jumlah obat yang diaplikasikan → hindari kontak obat dengan kulit yang normal
→ biasanya 1 gram obat bisa digunakan untuk lesi seluas 1 m2
  • Menggosokkan obat terlalu keras dapat meningkatkan supply darah ke kulit (vasodilatasi) sehingga dapat menimbulkan efek obat ke sistemik.
  • Aplikasi obat setelah mandi di saat kelembaban kulit meningkat
  • Ukuran partikel dari substansi obat. Dg nanotechnology, ukuran kristal bisa jadi lebih kecil sehingga absorpsi lebih baik

Faktor permukaan kulit yang mempengaruhi penetrasi obat :
  • Stratum corneum sebagai baarier kulit yang utama
  • Perubahan oleh penyakit kulit → Erosi atau Hyperkeratosis
  • Variasi regional (perbedaan ketebalan kulit)
  • Zat yang larut minyak lebih mudah diabsorpsi

Untuk Formula topical, kriteria formula yang ideal adalah :
  • Efek benefit non spesifik
  • Stabil, tidak mudah rusak
  • Non irritans, non allergic
  • Dapat melepaskan zat aktif pada permukaan kulit → kelarutan zat aktif dalam zat pembawa, lebih rendah daripada kelarutan zat aktif pada permukaan kulit.
  • Dapat ditoleransi oleh pemakainya (misal : tidak lengket, bau enak)

Zat aktif dalam formula, kriterianya...:
  • Tergantung tujuan (antiinflamasi, antibiotik, anti jamur, dsb.)
  • Dalam konsentrasi yang rendah → obat tertentu dengan konsentrasi yang tinggi memiliki sifat yang dapat mengganggu pH kulit. Sebaiknya pilihlah obat yang sudah efektif dalam konsentrasi yang rendah.
  • Affinitas kulit > : zat lipofilik lebih mudah diabsorpsi daripada zat yang hidrofilik
  • Absorpsi sistemik minimal
  • No liver activation
  • Antibacterial → pilih antibiotik yangsulit memicu resistensi bakteri, dan jarang digunakan dalam terapi sistemik
Lebih murah dan aman dari obat sistemik

Anda sedang membaca artikel tentang MEMILIH OBAT TOPIKAL dan anda bisa menemukan artikel MEMILIH OBAT TOPIKAL ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/11/memilih-obat-topikal.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel MEMILIH OBAT TOPIKAL ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link MEMILIH OBAT TOPIKAL sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment