Imunisasi BCG


Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycobacterium boviti yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan basil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin. Masih banyak perbedaan pendapat mengenai sensitivitas terhadap tuberkulin yang terjadi berkaitan dengan imunitas yang terjadi.
Vaksin yang dipakai diIndonesia adalah vaksin BCG buatan PT. Biofarma Bandung. Vaksin BCG berisi suspensi M. bovis hidup yang sudah dilemahkan. Vaksinasi BCG tidak mencegah infeksi tuberkulosis tetapi mengurangi risiko terjadi tuberkulosis berat seperti meningitis TB dan tuberkulosis milier. Vaksin BCG diberikan pada umur <2 bulan, sebaiknya pada anak dengan uji Mantoux (tuberkulin) negatif.
Efek proteksi timbul 8-12 minggu setelah penyuntikan. Efek proteksi bervariasi antara 0-80%, berhubungan dengan beberapa faktor yaitu mutu vaksin yang dipakai. lingkungan dengan mycobacterium atipik atau faktor pejamu (umur, keadaan gizi dan lain-lain).
Vaksin BCG diberikan secara intradermal 0,10 ml untuk anak, 0,05 ml untuk bayi baru  lahir. Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar mataharif harus disimpan pada suhu 2-8° C, tidak boleh beku. Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8 jam.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksinasi BCG

Penyuntikan BCG secara intradermal akan menimbulkan ulkus local yang superficial 3 minggu setelah penyuntikan. Ulkus tertutup krusta, akan sembuh dalam`2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus yang timbul lebih besar, namun apabiIa penyuntikan terlalu dalam maka parut yang terjadi tertarik ke dalam (retracted).

Limfadenitis
Limfadenitis supuratif di aksila atau di leher. kadang-kadang dijumpai setelah penyuntikan BCG. Hal ini tergantung pada umur anak, dosis, dan galur (strain) yang dipakai. Limfadenitis akan sembuh sendiri, jadi tidak perlu diobati. Apabila limfadenitis melekat pada kulit atau timbul fistula maka dapat dibersihkan (dilakukan drainage) dan diberikan obat anti tuberkulosis oral. pemberian obat anti tuberku!osis sistemik tidak efektif.

BCG-itis diseminasi
BCG-itis diseminasi jarang terjadi, seringkali berhubungan dengan imunodefisiensi berat. Komplikasi lainnya adalah eritema nodosum, iritis, lupus vulgairis dan osteomielitis. Komplikasi ini harus diobati dengan kombinasi obat anti tubcrkulosis.

Kontra indikasi BCG :
  • Reaksi uji tuberkulin > 5 mm
  • Menderita HIV, imunokompromais akibat tx steroid jangka panjang, obat imunosupresif, mendapat tx radiasi, penyakit keganasan yang mengenai sumsum tulang / limfe
  • Gizi buruk, menderita demam tinggi, menderita infeksi kulit yang luas, kehamilan.
     Pada bayi kontak erat penderita TB dg BTA (+) diberikan profilaksis INH dulu. Bila sudah tenang baru diberikan.

Rekomendasi
  • BCG diberikan pada bayi < 2 bulan
  • Pada bayi_yang kontak erat dengan pasien TB dengan bakteri tahan asam (BTA) +3 sebaiknya diberikan lNH profilaksis dulu, apabila pasien kontak sudah tenang bayi dapat diberi BCG.
BCG jangan diberikan pada bayi atau anak dengan imuno defisiensi, misalnya HIV, gizi buruk dan lain-lain.

Anda sedang membaca artikel tentang Imunisasi BCG dan anda bisa menemukan artikel Imunisasi BCG ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2012/01/imunisasi-bcg.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Imunisasi BCG ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Imunisasi BCG sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment