Abnormal Uterine Bleeding dan Dysfunctional Uterine Bleeding

sekarang ada 2 istilah yaitu abnormal uterine bleeding dan dysfunctional uterine bleeding. Abnormal uterine bleeding adalah semua pendarahan patologis yang terjadi pada uterus dari semua penyebab. Pertama kita bahas yang normal dulu. Menstruasi yang normal adalah:

  1. Volume kurang dari 60 mL (rata-rata 35-50 mL).
  2. Berlangsung selama 3-5 hari. Abnormal jika lebih dari 7 hari
  3. Interval antar menstruasi adalah 28 hari -/+ 7 hari.

Yang termasuk abnormal uterine bleeding adalah:
  1. Amenorrrhea; tidak ada menstruasi selama paling sedikit 6 bulan (amenorrhea sekunder). Kalau amenorrhea primer adalah tidak mempunyai tanda-tanda kelamin sekunder pada usia maksimal 14 tahun atau tidak mengalami menstruasi pada usia maksimal 16 tahun
  2. Menorrhagi; merupakan kelainan dimana terlalu banyak darah yang dikeluarkan tiap kali menstruasi (lebih dari 80 mL per siklus atau siklus yang tejadi terlalu panjang (lebih dari 7 hari)
  3. Metrorrhagi; menstruasi yang tidak teratur namun pendarahannya sering
  4. Menometrorrhagi; pendarahan uterus yang sering, tidak teratur dan intevalnya terus menerus.
  5. Oligomenorrhea; merupakan menstruasi dimana terjadi pengurangan volume dari darah yang keluar (dalam hal ini menstruasinya teratur). Biasanya siklus terjadi 36-40 hari.
  6. Polymenorrhea; merupakan kelainan menstruasi dimana menstruasinya regular namun menstruasinya  sering. Biasanya siklus menstruasinya kurang dari 21 hari.
  7. Intermesntrual bleeding; bahwa terjadi pendarahan diantara 2 siklus menstruasi.
Nah kita telah membahas tentang abnormal uterine bleeding. Maka dysfunctional uterine bleeding itu termasuk dalam abnormal uterine bleeding namun dipusatkan karena penyebabnya adalah kelainan dalam poros hipofisis dan hipotalamus. Penyebab paling banyak menstrual disorder adalah dysfunctional uterine bleeding ini. Tiga penyebab utama dari pendarahan itu antara lain:

  1. Estrogen Breakthrough bleeding; dimana terjadi karena kadar estrogen yang terlalu tinggi. Pada keadaan ini terjadi perkembangan folikel namun tidak terjadi ovulasi. Estrogen tinggi menyebabkan penebalan endometrium namun tidak diimbangi dengan progesteron yang cukup sehingga terjadi peluruhan endometrium.
  2. Estrogen Withdrawal bleeding; dimana biasanya terjadi pada anak bayi baru lahir yang langsung mengalami menstruasi. Itu disebabkan karena bayi tersebut terpengaruh oleh kadar estrogen dari ibu saat di rahim sehingga endometrium menebal namun saat dilahirkan, sambungan kepada ibu putus, menyebabkan terjadi peluruhan dari endometrium itu sendiri
  3. Progesteron Breakthrough bleeding; dimana terjadi karena kadar progesteron yang terlalu tinggi

Mengapa tidak ada istilah progesterone withdrawal bleeding??karena itu merupakan mekanisme fisiologis dari menstruasi yang terjadi penurunan progersterone secara tiba-tiba akibat degenerasi korpus luteum.
Kalau therapy dari menstrual disorder ini biasanya adalah therapy hormonal. Pada pendarahan yang penyebabnya bukan karena kehamilan tidak perlu dikasih obat-obat uterotonic karena secara evidence tidak ada bukti bahwa obat-obat uterotonic dapat memperbaiki keadaan menstrual disorder.
Selain keadaan tersebut, ada juga yang disebut PMS (Pre menstrual syndrome), pasti temen-temen sudah tidak asing lagi dengan keadaan ini. Pokoknya klo pacarnya lagi PMS berarti dia lagi pengen dipeluk,heheheheh...Pokoknya PMS merupakan perubahan-perubahan pada fase luteal yang berulang dimana terjadi prubahan sikap, fisik maupun psikologi. Sebenarnya PMS ini tidak apa-apa tapi kalau udah mengganggu aktifitas perlu diperiksakan. PMS yang sudah parah disebut sebagai Premenstrual Dysphoria Syndorme. Ada juga istilah Premenstrual Magnification dimana terjadi gangguan psychiatric pada orang yang akan mengalami mens...misalnya dia stres, pengen bunuh diri, dsb. (serem yaaahh...heheheh). Nah kalau misalnya pengen ga PMS makan cara terbaik untuk therapinya adalah dengan mengkonsumsi Progesteron (oral kontrasepsi) 9 hari sebelum mens sampai mens terjadi maka dijamin PMS akan berkurang.
Nah kalau berbicara tentang menstruasi, kita terngat juga tentang menopause, dimana sudah tidak terjadi menstruasi lagi. Tapi sebelum itu ada periode climacteria dimana merupakan suatu masa transisi dari reproductive state ke non-reproductive state. Usianya adalah antara 35 tahun-65 tahun dan pada masa ini sudah mulai menstruasi yang semakin tidak teratur. Langsung ke Menopause lagi, nah dari bukti-bukti yang terlah ada, didapatkan bahwa makin lama seseorang mengalami menarche maka semakin cepat juga mengalami menopause dan begitu juga sebaliknya, semakin cepat orang mengalami menstruasi, semakin lama mengalami menopause.
Masalah-masalah utama yang dialami wanita saat menopause adalah dimana karena estrogen yang tidak dihasilkan lagi menyebabkan kulit menjadi keriput, tulang keropos (mudah retak/fraktur), payudara tidak kencang, inkontinensia urine, predileksi terhadap penyakit jantung koroner semakin tinggi, dsb. Wah kasian juga ya....Tapi jangan takut, klo mau melakukan pengobatan, terapilan dengan estrogen, tapi klo misalnya takut gemuk, sekarang udah ada kok obat-obat kombinasi estrogen dengan progesterone yang dapat menghambat terjadinya retensi urine/plasma pada obat yang jika diberikan estrogen saja.

Anda sedang membaca artikel tentang Abnormal Uterine Bleeding dan Dysfunctional Uterine Bleeding dan anda bisa menemukan artikel Abnormal Uterine Bleeding dan Dysfunctional Uterine Bleeding ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/11/abnormal-uterine-bleeding-dan.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Abnormal Uterine Bleeding dan Dysfunctional Uterine Bleeding ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Abnormal Uterine Bleeding dan Dysfunctional Uterine Bleeding sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment