Kulit
merupakan organ terbesar, komplek, dan dinamis, cerminan kesehatan seseorang.
Pada dewasa: beratnya 3 - 4kg (6% - 7% BB), luas sekitar
2m2. Secara embriologis, kulit berasal dari ektoderm
(misalnya : epidermis, unit folikulo-sebaseus-apokrin, unit ekrin, kuku,
melanosit, syaraf & reseptor sensorik khusus) dan endoderm
(misalnya: sel Langerhans, makrofag, sel mast, fibrosit, vasa darah, vasa
limfatika, otot, adiposit).
Pada
dermis dijumpai ujung saraf yang berfungsi untuk mendeteksi rangsang yang
datang yaitu:
a. Badan Meisner : meraba dan sentuhan.
b. Badan vater Pacini : tekanan.
c. Badan Krause : dingin.
d. Badan Rufini : panas.
e. Ujung Syaraf Bebas : mendeteksi nyeri dan geli
a. Badan Meisner : meraba dan sentuhan.
b. Badan vater Pacini : tekanan.
c. Badan Krause : dingin.
d. Badan Rufini : panas.
e. Ujung Syaraf Bebas : mendeteksi nyeri dan geli
EPIDERMIS
• komponen kulit bagian superficial yang
ketebalannya bervariasi
• paling tipis : kulit palpebra (0.05 mm) dan
genital
• paling tebal: telapak kaki, telapak tangan
(1.5 mm).
• terdapat 4 macam sel komponen penyusun
epidermis, yaitu..
1.
Keratinosit
Merupakan
penusun epidermis terbesar yang menyintesis keratin melalui proses keratinisasi
(e.g : prot.fibrosa), yang fungsinya :
a.
membentuk kornifikasi yang sempurna
b.
pada awalnya, elastisitas keratinocyte masih baik dan
akan menurun
c.
deskuamasi (pengelupasan keratinocyte pada permukaan
kulit)
d.
butuh waktu 14hari untuk diferensiasi lapisan dasar à permukaan dan 14 hari lagi untuk pengelupasan
2.
Melanosit
Merupakan
sel berdendrit dan jernih yang terdapat di lapisan basal epidermis dengan inti
sel lebih kecil dan basofil yang berfungsi dalam mensintesis &
mensekresikan organela pembawa pigmen melanin yang disebut melanosom.
Diperkirakan
1 melanosit berhubungan dengan 36 keratinosit. Satu unit ini
dinamakan unit epidermal melanin. Rasio melanosit terhadap keratinosit
lapisan basal antara 1 : 4 sampai 1 : 10
Melanin berfungsi melindungi kulit dr efek buruk sinar UV
dg cara memantulkan & mengabsorpsi sinar UV, berfungsi sebagai penetralisir
biokimiawi bagi racun & derivat oksigen radikal bebas yg dihasilkan oleh
proses peradangan serta penentu warna rambut (melanosit pada matrik folikel
anagen).
3.
Sel Langerhans
Merupakan
sel berdendrit yang berfungsi sebagai penyaji antigen dalam proses
sensitisasi kontak alergi (APC), rejeksi jaringan pada proses grafting,
toleransi imunitas & surveillance terhadap neoplasma. Tampak seperti
melanosit (jernih) dengan sitoplasma terlihat pucat.
Jumlah sel
langerhans akan berkurang bila terpapar sinar UV. Hal inilah yang ikut
bertanggung jawab dalam proses terjadinya kanker kulit dalam hubungannya dengan
sinar UV.
4.
Sel Merkel
Berasal
dari krista neuralis berupa sel jernih berdendrit yang terletak
pada dasar rete ridges yang berhubungan dengan serabut
syaraf. Berfungsi sebagai reseptor raba dengan adaptasi lambat (Slow
adapting touch receptor) dan dalam pengaturan proliferasi epitel.
Epidermis dibagi menjadi 5 lapisan dari
profunda ke superfisial yaitu :
-
Lapisan
basalis
Terdiri
dari selapis keratinocyte berbentuk kuboid / kolumner yang tersusun tegak lurus
terhadap membrane basal. Keratinocyte bernukleus besar, oval, sitoplasmanya
lebih basofil daripda lapisan di atasnya serta aktif bermitosis, terdapat RE
kasar dan ribosom yang menyintesis tonofilamen
(prekusor protein keratin yang miskin sulfur à
agregasi menjadi tonofibril) oleh
karena miskin sulfur keratinocyte menjadi lentur dan elastic.
Selapis
keratinocyte akan tetap di lapisan basalis dan selapis lagi akan naik ke atas
membentuk lapisan spinosum. Pada proses penandukan, keratinosit menempel satu
sama lain pada daerah kontak interseluler ( Desmosom). Desmosom
& tonofilamen : saling berhubungan à plak
seperti spina. Spina antar sel saling berhubungan à jembatan
interseluler.
Bagian profunda keratinosit lapisan basalis
tidak berhubungan dengan keratinosit lain maka hanya akan terbentuk
hemidesmosom.
-
Lapisan
spinosum
Keratinositnya
berbentuk polygonal dengan jembatan interseluler & spina lebih
jelas. (“prickles”). Organela
intrasitoplama masih ada, aktifitas mitosis mulai sesuai dengan ukuran &
aktifitas metabolik keratinosit.
Agregasi
tonofilamen membtnuk tonofibril tampak lebih jelas. Keratinosit mulai
mensintesis granula2 kasar basofilik (granula keratohialin) pada
intrasitoplasmanya di lapisan spinosum bagian atas. Sel-sel tua
lap.spinosum terdorong ke atas lapisan granulosum.
-
Lapisan
granulosum
Terdiri
dari 2-3 lapis keratinosit, bentuk pipih dengan
granula-granula tampak jelas. Dikenal 2 organela yaitu:
1. Granula
keratohialin : struktur interna tidak jelas mengeluarkan profilagrin
filagrin yang berperan dalam fungsi kekuatan stratum korneum.
2. Granula lamelar : struktur interna
tampak jelas dan menghasilkan beberapa substansi yaitu:
a.
Fosfolipid bipoler, lapisan tipis pada permukaan
membran sel sebagai barier epidermis
b.
Fosfatase asam yang mampu melarutkan lapisan untuk
perlekatan interseluler, deskuamasi
-
Lapisan
lusidum
Biasanya terdapat pada kulit yang tebal.
-
Lapisan
korneum
Makin ke superfisial proses penandukan makin sempurna,
Keratinosit pada lapisan korneum mengalami penandukan sempurna disebut korneosit
yang berbentuk gepeng dan
polyhedral serta tidak memiliki inti. Bagian tepinya saling bertumpuk,
& berkait seperti kunci - anak kunci. Pada lapisan ini organela
menghasilkan filagrin yang mengelilingi filament.
Pada lapisan korneum bagian bawah
(pada lapisan korneum tebal, misalnya telapak tangan & telapak
kaki) dijumpai lapisan dengan ikatan protein & lipid yang
sangat banyak à lapisan
Lucidum.
Pada lapisan korneum terdapat protein, lipid netral
(sebagai berier air, ion dan bahan dengan BM besar serta kohesi antarsel) dan
bahan dengan BM rendah (asam amino, as.laktat, as.piroglutamat, as.urokanat,
urea dan garam) yang berperan dalam hidrasi lapisan korneum.
Kerusakan desmosom pada lapisan korneumàpengelupasan
korneosit.
DERMIS
Dibagi
menjadi :
-
Pars papilaris (dermis bag.superfisial), tempat
ujung-ujung saraf sensoris, pembuluh darah dan limfatik.
-
Pars retikularis (dermis bag. profunda) di bawah lapisan
papiler, terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastis.
-
Pars periadneksal (di sekitar alat tambahan kulit),
glandula sebasea, glandula sudorifera, folikel rambut dan muskulus arrektor
pilli.
-
Pars papilaris & periadneksal: kesatuan unit Pars
Adventisial.
Komponen
epidermis disusun oleh air, protein fibrosa, sel fibroblasr, mast cell,
histiocyte, mucopolisacarida dan vasa, limfatika serta syaraf.
HIPODERMIS
Tempat deposit
lemak yang berfungsi sebagai insulator, terdapat juga saraf dan pembuluh darah.
Komponen sel yg utama: adiposit, fibrosit di samping sel mast. Pada hipodermis
dikenal beberapa unit struktur, yaitu :
I.
Unit adiposity
Adiposit dikelilingi jar. interstisial kolagen dg
fibrosit & sel Mast di dalamnya.
II.
Unit mikrolobulus
Adiposit yg dikelilingi srbt kolagen tipis. Vaskularisasi
dr arteriola sentral (cabang pemb. darah yg lebih besar di trabekula). Venula
letak lebih superfisial daripada arteriole.
III.
Unit makrolobulus
Penggabungan beberapa mikrolobulus yg scr histopatologis
tampak dikelilingi jar. fibrosa yg disebut septa /
trabekula.
ADNEKSA KULIT.
Glandula
Sebasea
Gland.sebasea terdapat di seluruh
permukaan tubuh, kulit kepala, hidung dan punggung kecuali area palmar dan
soles. Sekresi gland. sebasea berupa sebum di alirkan ke folikel rambut kecuali
pada mukosa bucca, areola mamae, labia minor dan glans penis, dimana sebum
tersebut befungsi sebagai emolien, bakterisida dan barier terhaddap evaporasi.
Sebum bersama dengan sel epidermis dan keringat akan membentuk Lemak kulit (skin
surface lipid) yang berfungsi untuk:
1.
Mempertahankan kondisi kulit (skin conditioner) sebagai
pelumas (lubrikan) dari lapisan tanduk à
melembutkan atau melemaskan permukaan kulit.
2.
Membentuk lapisan lemak tipis permukaan kulit (surface
lipid film) sebagai pelindung
terhadap penguapan air à
mencegah kekeringan kulit.
3.
Proteksi kimiawi terhadap mikro-organisme dari luar.
Kelenjar
Ekrin / Sudorifera / Keringat
Terjadi akibat adanya indulasi str.germinativum sbg
akibat sel calon glandula yang tersusun padat. Terdapat pada hampir semua permukaan
tubuh, tu palmar, plantar, aksila dan kening, kecuali pada bibir,
klitoris, labia minora dan kanalis auditorius eksterna. terdiri dari 2 macam :
a. Kelenjar
ekrin : menghasilkan keringat yang beisi bahan anorganik hipotonik, tidak
berwarna dan tidak berbau.
b. kelenjar apokrin : kelenjar sudorifera yang
berdeferensiasi, pada ketiak, areola mamae
Rambut
Dan Folikel Rambut
Produk keratinosa kulit yang dihasilkan dari struktur
tubuler kulit yaitu folikel rambut yang tertanam dalam kulit
yang ketebalan, bentuk, kedlman folikel dan panjang yg ber-beda2.
Berdasar atas kedalaman folikel, kelengkapan alat tambahan dan ukuran rambut,
rambut dibagi menjadi 3 yaitu :
Rambut
terminal : Tertanam jauh pada papila adiposa lemak hypodermis, mempunyai
gland. Sebasea dan medulla. Panjang, kasar, kaku, pigmentasi jelas,
Rambut
velus: Tertanam pd pars retikularis / pars papilaris dermis, tdk memp. gland. Sebasea dan medulla. Pendek,
halus, lembut, pigmentasi tdk jelas.
Rambut
lanugo, hampir sama dengan rambut velus, hanya pda fetus atau bayi yang lahir
prematur.
Hair
Follicle, terdiri dari akar dan batang yang tersusun dari lapisan Kutikel
(terluar), Korteks (berpigmen) dan Medula (terdalam).
Otot
erektor pili adalah otot polos yang berhub. dg folikel rambut.
Masa
pertumbuhan rambut 2 – 6 tahun, sesudah itu rontok.
Kecepatan
pertumbuhan 0,05 inchi/mgg.
Rambut
kepala : 0,35 inchi/mgg.
Kuku
Terdiri lempeng kuku & jaringan sekitarnya
(buat lebih jelas liat s;ide y). Kuku merupakan penebalan lapisan
tanduk di ujung2 jari tangan & kaki. Badan kuku tumbuh
dari akar kuku dengan kecepatan 0,5 mm per minggu.
Warna
kulit
Warna
kulit dipengaruhi oleh pigmen :
1. Melanin.
Melanosit
menghasilkan melanin. Jumlahnya 1000 – 2000/mm2.
2. Hemoglobin.
Menimbulkan warna merah muda pada kulit.
3. Carotene.
Menyebabkan
warna kuning pada kulit.
Perubahan
kulit pd remaja.
Dokter
perlu mengetahui perubahan fisiologis pd kulit remaja, untuk dapat
mengidentifikasi kasus
• Eksim
pd anak -hilang sblm remaja, namun btk eksema yg lain dpt muncul pd awal
periode masa remaja
• Dertis
Kontak krn kosmetik, logam, kemerahan, gatal.
• Psoriasis,
onset saat masa remaja.
Perubahan
kulit yang nyata pd masa remaja disebabkan oleh peningkatan kadar hormon seks.
No comments:
Post a Comment