Menurut
DSM IV (diagnostic and statistical manual of mental disorder – 4 edition)
gangguan kepribadian adalah pola perilaku berulang dan menetap, dimana perilaku
tersebut melanggar norma sosial atau aturan-aturan yang sesuai dengan umurnya
atau menyimpang dari kebenaran. Perilaku ini paling tidak, terjadi selama 12
bulan terakhir atau minimal terdapat satu perilaku tersebut dalam 6 bulan
terakhir dan menyebabkan gangguan sosial, akademik dan fungsi pekerjaannya
secara signifikan.
DSM-IV-TR
General Diagnostic Criteria for a Personality Disorder
A.
Meliputi Kognitif, afektif, fungsional dan control terhadap impuls.
B.
Sangat di pengaruhi oleh kondisi dari diri sendiri dan juga social
C.
Stress
D.
Biasanya terjadi dalam kondisi yang cukup lama baik pada remaja juga orang
dewasa
E.
Dipengaruhi oleh kelainan mental
F.
Aspek fisiologi seperti cedera dan obat-obatan juga mempengaruhi.
Multi
Axial Diagnosis :
·
Axis I : kelainan klinik
·
Axis II : kelainan tingkah laku
·
Axis III : kondisi medis secara umum
·
Axis IV : masalah psikososial dan lingkungan
·
Axis V : penilaian global dan
Functioning Scale (GAF)
Klasifikasi
o
Cluster A: paranoid, schizoid,
schizotypal personality disorder à Odd and eccentric
o
Cluster B: antisocial, borderline,
histrionic, narcissistic à
dramatic, emotional, and erratic
o
Cluster C: avoidant, dependent,
obsessive-compulsive, NOS à
Anxious and fearful
Etiologi :
1.
Genetik à bayi
kembar monozigot mempunyai keselarasan personal dibandingkan pada kembar dyzigot
2.
Faktor biologi :
a.
Hormones: testosteron, 17-estradiol, estrone
b.
Platelet Monoamine Oxidase
c.
Pergerakan bola mata
d.
Neurotransmitters : serotonin, dopamin
e.
EEG
3.
Faktor psikoanalitic à
fantasi, disosiasi, Proyeksi / pandangan ke depan, Kepala serasa mau pecah,
Agresif pasif, Memerankan
·
Paranoid Personality Disorder
Paranoid
didefinisikan sebagai rasa ketakutan yang tak bisa ditemukan dan
menyebabkan kita merasa ada orang yang ingin melukai kita. Ini juga mencakup
kecurigaan orang lain akan mengecewakan atau mengganggu kita. Hal ini lebih
banyak dialami pada laki-laki.
Diagnosis
: Kepribadian paranoid Skizofrenia, delusi aneh, terputus-putus dan biasanya
disertai halusinasi.
Treatment
: Psikoterapi, Farmakoterapi, Obat anticemas dan sedikit dosis anti psikotic
(Phenothiazine)
·
Schizoid Personality Disorder
Suatu
masalah sosial yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi, introversi,
isolasi dan kesendirian. Hal ini juga lebih banyak dialamani oleh laki-laki.
Gejala
klinis : cenderung cuek, suka menyendiri, tidak mempunyai ketertarikan
kegiatan, jauh dari orang lain, seklusif dan asosial.
DD :
Schizophrenia
Tretment :
Psikoterapi, Farmakoterapi (antipsychotic,antidepressants dan psychostimulants
)
·
Schizotypal Personality Disorder
Biasanya
berprilaku aneh, berfikir hal yang magis dan sering berhayal.
Gejala
klinis : terdapatnya gangguan berfikir dan komunikasi, pembicaraannya aneh,
percaya pada kekuatan khusus dan sering berhayal.
DD :
skizophrenia
Treatment
: Psikoterapi dan Farmakoterapi (haloperidol, antidepressants), 10% penderita
memiliki kecendrungan ingin bunuh diri.
·
Antisocial Personality Disorder
Merupakan
ketidakmampuan untuk berhubungan dengan norma-norma sosial, suka bohong, cemas,
tidak responsive namun kurang agresif. Dimana wanita memiliki kecendrungan 3 kali lebih besar dibanding pria.
Biasanya
penderita terlihat seperti orang normal, biasanya bohong,bolos, pergi dari
rumah, mencuri, berkelahi dan aktivitas ini sudah dimulai saat masih anak-anak.
DD :
penyalahgunaan substansi (obat dll )
Treatment
: Psikoterapi (self-help) dan Farmakoterapi : Psychostimulants, valproic acid,
beberapa penderita memiliki kecendrungan depresi, penggunaan alcohol dan masih
menggunakan substansi lain.
·
Borderline Personality Disorder
Berada
antara neurosis (gangguan jiwa ringan) dan psikosis (gangguan jiwa berat),
kondisi tidak stabil, baik itu mood, sikap, image diri sendiri dan juga emosi
(ICD-10). Dimana wanita memiliki
insidensi lebih banyak dibanding pria.
DD :
skizophrenia
Treatment
: Psikoterapi dan Farmakoterapi. Pada kelainan depresi mayor memiliki insidensi
yang tinggi
·
Histrionic Personality Disorder
Biasanya
emosi, excitable, dramatic, extrovert, tidak mampu untuk serius, menggunakan
penampakan fisik untuk menarik perhatian, mendramatisir diri sendiri, dan
berteater. Dengan kecendrungan lebih banyak pada wanita.
Treatment
: Psikoterapi (orientasi psikoanalitic) dan Farmakoterapi (adjunctive, depend
on the features)
·
Narcissistic Personality Disorder
Merasa
bangga terhadap dirinya sendiri. Prognosisnya kronis dan mesti hati-hati
apabila dilakukan treatment karena susah untuk di handle dan mudah tersinggung.
Treatment
: Psikoterapi dan Farmakoterapi (Lithium, antidepressants )
·
Avoidant Personality Disorder
Ekstrim
untuk selalu menghindar, malu, menghindari kehidupan sosial, sangat inferior,
cemas, mempunyai sifat penakut, tidak percaya diri dan takut untuk berbicara di
depan public.
DD :
skizoid
Treatment
: Psikoterapi dan Farmakoterapi : (antianxieties, antidepressants )
·
Dependent Personality Disorder
Sangat
tergantung kepada oranglain, pesimis, takut hal-hal yang ada hubungannya dengan
seksual, sangat passiv, dipengaruhi noleh sugesti dan merasa tidak nyaman
apabila sendirian. Oleh karena itu wanita
memiliki insidensi lebih banyak.
Treatment
: Psikoterapi dan Farmakoterapi (antianxieties, antidepressants )
·
Obsessive-Compulsive Personality Disorder
Berupa penyempitan emosi, gigih, keras kepala,
perfeksionis, kurang fleksibel dan anancastic ( ICD 10). Karakteristik nya
biasanya teregulasi, sangat detail, sangat bersih / rapi, tidak fleksibel,
formal, serius dan kurang punya rasa humor. Dan banyak terjadi pada pria.
DD : kelainan obsesif – confulsive
Treatment : Psikoterapi (terapi sikap) dan Farmakoterapi
: (clonazepam, clomipramine)
·
Personality Disorder-Not Otherwise Specified
o
Passive-Aggressive Personality Disorder
Suka
menunda-nuda, biasanya keras kepala, selalu berfikir negative dan kurang
efisiensi.
Gejala
klinik : mengundur-ngundur waktu, menentang, kurang tegas dan pesimis.
DD
: personality disorder yang lain
Treatment
: Psikoterapi (dukungan) dan Farmakoterapi (simptomatik)
o
Depressive Personality Disorder
Selalu
merasa tertekan, pesimis, membatasi kewajiban, ragu terhadap diri sendiri dan
tidak merasa gembira.
Gejala
klinik : tidak punya harapan, sedih, tidak gembira dan selalu pesimis.
DD
: dysthymic disorder
Treatment
: Psikoterapi dan Farmakoterapi (antidepressant), beresiko tinggi mengalami
disritmik disorder.
o
Personality Change due to a General Medical Condition
Etiologi
: adanya gangguan pada otak,misalnya trauma kepala, tumor, multiple
sclerosism,dll
DD :
dementia
Treatment
: didasari pada kondisi organik
No comments:
Post a Comment