JENIS-JENIS FORMULA TOPICAL

Powders
  • Powder bersifat higroskopis atau menyerap air, mencegah gesekan (karena mengisi pori, sehingga permukaan kulit menjadi halus), dan sebagai bahan kosmetik.
  • Beberapa zat yang terkandung dalam powder :
-          Zinc oxyde      : antiseptik, mengisi pori
-          Mg.silicate       : mengeringkan, menghaluskan
-          Stearat             : membantu bedak menempel di kulit
  • Kekurangan bentuk powder : dapat terinhalasi (memicu asma dan alergi), menggumpal pada kondisi basah
  • Bedak juga bersifat antipruritic/ antigatal (sebagian gatal disebabkan karena garam, nah, bedak bisa menyerap air sekaligus garam tersebut, sehingga dapat menghilangkan gatal), kosmetik, dan fungisida.
  • Bedak digunakan pada inflamasi akut atau subakut

Pasta
  • Terdiri dari partikel yang basah dan padat
  • Terbuat dari powder ditambah minyak dan air
  • Banyak digunakan pada obat herbal : tapal, bobok, dll.
  • Sebagai pembersih luka : dapat mengabsorpsi material berair, tapi dapat menyebabkan kulit kering jika dipakai dalam jangka waktu lama.
  • Digunakan untuk inflamasi akut  dan subakut

Ointment
  • Digunakan untuk chronic inflammation
  • Jikan digunakan pada kondisi inflamasi akut, lapisan minyak akan menutupi permukaan kulit, sehingga mencegah keluarnya panas melalui evaporasi dan radiasi. Panas yang tertahan akan menyebabkan vasodilatasi semakin parah.
  • Ointment merupakan bentuk semi solid
  • Mudah dioleskan, bersifat occlusive
  • Protective        : memisahkan kulit dengan lingkungan sekitar sehingga mengurangi risiko kontaminasi
  • Hydrate           : mencegah evaporasi air
  • Lubricate         : mengurangi kekasaran kulit

Absorption Based Ointment
  • Tersusun dari lipid yang larut dalam air (dapat menyerap air) → contoh : lanolin (minyak domba), cholesterol, alcohol ester, sorbitan monostearat.
  • Emulsion lubricant hydrophilic
  • Pelindung dan pelembab yang baik
  • Stabil, tanpa bahan pengawet
  • Tidak larut dalam air tapi mudah diberikan
  • Digunakan untuk subacute – chronic dermatoses


W/O Cream
  • Untuk subacute – chronic dermatoses
  • Air (<25 %) dalam minyak (>75 %)
  • Membutuhkan Emulsifier (surfactant) untuk menurunkan tegangan permukaan agar minyak bisa tercampur dengan air → contoh : SLS, Tween, Quarternary sulphate
  • Dengan bahan pengawet, untuk mencegah rusaknya minya, terutama oleh jamur.
  • Protektif
  • Mudah digunakan
  • Smoothing, cooling, soothing, less drying (evaporasi lambat)

O/W Cream
  • Untuk subacute – acute dermatoses
  • Tersusun dari minyak (<31 %) dalam air
  • (31-80 %)
  • Bahan pengawet         : paraben  (dapat menyebabkan iritasi dan alergi)
  • Mengandung humectant untuk mencegah obat mengering dalam penyimpanan (cethyl / stearyl alcohol)
  • Mudah digunakan
  • Menghaluskan, mendinginkan, tidak membuat kering
  • Bentuk sediaan yang paling disukai

Ointment-based Gel
  • Berguna untuk acute dermatoses
  • Solid prophelene Glicol (MW=4000) atau PEG cair (MW 400)
  • Larut air
  • Tanpa bahan pengawet
  • Kurang oklusif dibandingkan W/O cream
  • Absorpsi rendah
  • Anti mycoses, antibacteria
  • Biasanya digunakan jika dikhawatirkan  zat aktif menyebar ke area kulit yang normal dan menimbulkan gangguan.

Watery-based Gel
  • Untuk acute dermatoses
  • Air, PEG, cellulose
  • Setelah air menguap, bahan aktif tersisa dalam konsentrasi yang tinggi
  • Sebagian besar digunakan untuk rambut
  • Absorpsi kulit rendah

Formulasi cair
  • Untuk acute dematoses
  • Terdiri dari lotions dan Solutions

  • Lotions
-          Contoh : calamine lotion
-          Bahan yang tidak terlarut (<20 %) di dalam air
-          Kocok sebelum digunakan
-          Untuk area yang luas
-          Disukai olah anak-anak, rasanya dingin
  • Solution
-          Campuran homogen dalam air
-          Air, alcohol, dan minyak (lemak)
-          Tincture adalah solution dengan pelarut alcohol (>50 %)
-          Koloid terdiri dari pyroxillin + ethanol : colloidal flexible
-          Liniment adalah campuran powder + air + minyak
-          Contoh : astringent, antipruritus, counter irritant, analgesic

  • Lotion/Solution baik untuk acute dermatoses, karena
-          Mengencerkan permukaan minyak/lemak
-          Mengencerkan serum
-          Meningkatkan evaporasi air
-          Meningkatkan radiasi panas
-          Sehingga memiliki efek soothing, cooling, drying

  • Lotion/Solution tidak cocok digunakan untuk chronic inflammation, karena memiliki efek drying, chapping, dan meningkatkan pembentukan scale (sisik)


Efek samping
Penyebab :
  • Karena bahan aktif
  • Karena bahan pengawet
  • Karena pengharum
  • Karena komponen pembawa

Efek samping dapat berupa :
  • Efek sistemik
  • Toxicity
  • Contact allergy
  • Contact irritant
  • Infeksi bakteri sekunder
Comedogenic

Anda sedang membaca artikel tentang JENIS-JENIS FORMULA TOPICAL dan anda bisa menemukan artikel JENIS-JENIS FORMULA TOPICAL ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-formula-topical.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel JENIS-JENIS FORMULA TOPICAL ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link JENIS-JENIS FORMULA TOPICAL sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment