Pendekatan Non Cardiac Chest Pain

Apa itu NCCP? NCCP adalah nyeri pada dada yang menyerupai atau mungkin hamper sama dengan cardiac chest pain (nyeri karena jantung). Nyeri NCCP ini sangat sering overlapping dgn cardiac chest pain. Secara epidemiologi NCCP memiliki prevalensi 25% pada studi populasi. Prevalensinya sangat tinggi pada usia muda dan dewasa kemudain berangsur turun seiring dgn pertambahan usia. Pemikiran yang harus kita punyai ketika seorang datang dgn keluhan nyeri dada selain karena jantung adalah :
       I.            Chest  wall pain
    II.            Mediastinal Pain
 III.            Esophageal Pain
 IV.            Gallblader Pain
    V.            Pancreatitis or pancreatic pseudocyst
 VI.            Peptic Ulcer

Untuk spesifiknya dapat diliat di slide ya tmen2, sudah jelas n lengkap disana. Untuk chest wall pain biasanya disebabkan oleh damage pada tulang. Bone damage merupakan salah satu penyebab paling banyak NCPP. Fibromyositis adalah salah satu NCPP yang belum diketahui mekanismenya sehingga menyebabkan nyeri otot fatigue tanpa sebab yang jelas. Fibromyositis tidak merusak tubuh tapi dapat mengganggu kualitas hidup yang cukup serius.
Aortic dissection juga merupakan kondisi yang serius dimana terdapat perlukaan pada lapisan dalam pembuluh darah aorta mengakibatkan lapisan dalam dan lapisan tengah pembuluh darah menjadi terpisah. Gejalanya berupa nyeri dada, punggung dan menjalar ke bawah; kurangnya kesadaran; nafas pendek; weakness; dan mungkin juga bisa menyebabkan stroke. Factor resikonya hampir sama yaitu atherosclerosis,adanya aneurysm, aortic valve defect dan coarctation aorta. Treatmenya medikasi dan pembedahan.
Pleuritis juga dapat menyebabkan NCCP. Pleuritis timbul ketika 2 membran pleura (parietalis dan visceralis) menjadi inflamasi. Gejala pleuritis berupa nyeri dada pada saat inhalasi dan exhalasi, shortness of breath, batuk kering, fever and chill. Nyeri pada kasus pleuritis mungkin akan menjalar ke bahu dan akan hilang ketika tahan nafas atau melakukan penekanan pada area yang terasa nyeri. Penyebab inflamasi paa kasus pleuritis adalah infeksi viral seperti pada kasus flu; bisa dikarenakan reaksi autoimun; infeksi Tb; embolisme paru; trauma pada dada setelah operasi jantung dan fraktur costa. Tritmenya berupa penanganan penyebabnya (jelas lah mesti gini,emang nentuin penyebabnya yang susah,hehe), NSAID sebagai anti inflamasi juga sebagai pengontrol nyeri dan pemberan kodein untuk penanganan batuknya.
Penyebab NCCP lainnya adalah gastroesophageal reflux disease (GERD). Biasanya penderita mengeluhkan perasaan terbakar pada dada dan akan menjadi lebih buruk ketika berbaring dan pada saat intake makanan sampai ke esophagus dan lambung. Perasaan nyeri yang seperti terbakar inilah yang merupakan gejala spesifik untuk GERD. Pada saat GERD, mukosa esophagus mengalami perlukaan (muncul pada 50% pasien), beberapa factor yang menbuat/memperburuk kondisi kondisi ini adalah:
A.      Spinchter EsofagusI inferior yang inkompeten
·           Salah satu pertahanan anti-reflux adalah pada spinchter esophagus Inferirnya yang apabila dalam keadaan normal akan mencegah terjadinya reflux dari lambung ke esophagus. Apabila spinchter ini inkompeten akan dapat mempermudah terjadinya reflux ke esophagus. Beberapa pasien GERD yang parah mempunyai chronic spinchter yang inkompeten sehingga ada aktivitas tertentu seperti mengangkat beban data mengakibatkan reflux ke esophagus.
B.       Hiatal Hernia
·           Hernia bagian dari lambung melalui hiatus esophagus ke arah diaphragm. Pada keadaan ini akan mempermudah reflux asam lambung yang akan mengiritasi mukosa esophagus
C.       Abnormal esophageal clearance
·           Pada keadaan normal, reflux akan dibersihkan dari lambung melalui gerak peristaltic dan oleh bikarbonat pada saliva. Sepertiga pasien kasus GERD mempunyai masalah pada peristaltic.
D.      Delayed Gastric Emptying
·           Masalah pada pengosongan lambung karena gastroparesis atau partial outlet obstruction akan memperburuk kondisi GERD
Diagnosis GERD menggunakan endoscopy untuk mengeahui ada tidaknya kerusakan mukosa esophagus. selain itu diagnosisnya juga menggunakan Ambulatory esophageal pH monitoring walaupun sebenarnya tidak terlalu diperlukan pada sebagian besar pasien.

Treatment farmakologi yang diberikan adalah tergantung symptoms yang dikeluhkan oleh pasien tetapi secara umum untuk rapid relief heartburn digunakan antacids dan juuga H2-receptors antagonis (seperti cimetidine,ranitidine,dan dine2 lainnya). Selain itu pada beberapa kasus diperlukan treatmen pembedahan pada kasus esophagitis, pada penelitian cost-effectiveness didapatkan bahwa treatmen pembedahan akan menghemat biaya dan memiliki tingkat kepuasan pasien cukup tinggi.

Anda sedang membaca artikel tentang Pendekatan Non Cardiac Chest Pain dan anda bisa menemukan artikel Pendekatan Non Cardiac Chest Pain ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/11/pendekatan-non-cardiac-chest-pain.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Pendekatan Non Cardiac Chest Pain ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Pendekatan Non Cardiac Chest Pain sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment