Merupakan kelainan
anatomis bronkus dengan diameter < 3 mm (kebanyakan), yaitu berupa kerusakan
jaringan elastik sehingga terbentuk kantung2 (saccus) à ektasis. Bronkiektasis ini disebabkan infeksi kronik
pada masa muda, atau disebabkan TBC yang mengenai bronkus . Bronkiektasis (Bronchiectasis
)adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari
saluran pernafasan yang besar.
Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui
berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial,
baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya.
Keadaan ini mungkin menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat.
Secara khusus, bronkiektasis
menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus
berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan
menyempit. Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti
yang terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan
yang disebabkan oleh adanya respon imunologis terhadap jamur Aspergillus).
Dalam keadaan normal, dinding
bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan komposisinya bervariasi
pada setiap bagian dari saluran pernapasan. Lapisan dalam (mukosa) dan
daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang melindungi saluran
pernafasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari:
·
Sel penghasil
lendir
·
Sel bersilia,
yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir
ke bagian atas atau keluar dari saluran pernafasan
·
Sel-sel lainnya
yang berperan dalam kekebalan dan sistem pertahanan tubuh, melawan organisme
dan zat-zat yang berbahaya lainnya.
Struktur saluran pernafasan
dibentuk oleh serat elastis, otot dan lapisan kartilago (tulang rawan),
yang memungkinkan bervariasinya diameter saluran pernafasan sesuai
kebutuhan. Pembuluh darah dan jaringan
limfoid berfungsi sebagai pemberi zat makanan dan sistem pertahanan untuk
dinding bronkus.
Pada bronkiektasis, daerah
dinding bronkus rusak dan mengalami peradangan kronis, dimana sel bersilia
rusak dan pembentukan lendir meningkat. Ketegangan dinding bronkus yang normal
juga hilang. Area yang terkena menjadi lebar dan lemas dan membentuk kantung
yang menyerupai balon kecil. Penambahan
lendir menyebabkan kuman berkembang biak, yang sering menyumbat bronkus dan
memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan kemudian merusak dinding bronkus.
Peradangan dapat meluas ke
kantong udara kecil (alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia,
jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan paru-paru. Pada kasus yang berat, jaringan parut dan
hilangnya pembuluh darah paru-paru dapat melukai jantung.
Peradangan dan peningkatan
pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan batuk darah. Penyumbatan pada saluran pernafasan yang
rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Klinis:
- Batuk berdahak + darah kumat2an
- Sesak nafas kumat2an
- Kurus
- Jari tabuh pada yang berat
Eksaserbasi Akut
- Batuk darah bertambah
- Demam à tanda infeksi
- Sesak nafas à hati-hati bila sesak nafas memberat à curiga aspirasi darah
Manjemen:
- Istirahat + O2 à 2 - 3 l / menit, kepala lebih rendah dari dada atau
miring kiri / kanan
- Atasi batuk : DMP 3 – 4 x 1 – 2 tab / hari,
codein 3 - 4 x 10 - 20 mg / hari
- Antibiotika : makrolid, penisilin, kuinolon
- Mukolitik : NAC, GG, OBH, ambroksol
- Drainage dahak bila sudah tenang
- Tranfusi, bila Hb < 8 gr %
No comments:
Post a Comment