Metabolic Syndrome

Metabolic syndrome merupakan kumpulan factor resiko  penyakit metabolic dengan onset cepat seperti penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.  Sindrom metabolic sangat berpengaruh secara signifikan baik dalam mortality ataupun morbidity.  Pada study epidemiologi, pasien yang mempunyai  sidrom metabolic, maka beresiko mengalami penyakit seperti CHD, MI, stroke dan kematian

Suatu kadaan dikatakn merupakan Metabolic syndrome, apabila terdapat 3 atau lebih penyakit dibawah ini:
1.       obesitas sentral : dengan lingkar pinggang  dengan > 40 inci pada laki-laki, > 35 inci pada wanita
2.       meningkatnya trigliserida > 150 mg/dl
3.       menurunnya kolesterol HDL , yaitu < 40 pada laki-laki dan < 50 pada wanita
4.       meningkatnya tekanan darah, yaitu > 120/85 mmHg
5.       meningkatnya plasma glukosa puasa , yaitu > 100 mg/dl atau > 110 mg/dl

Atau terdapat 2 atau lebih penyakit dibawah ini :
1.       hipertensi ,yaitu >140/90 mmHg
2.       tingginya trigliserida >150
3.       randahnya kolesterol HDL,yaitu <35 untuk laki-laki dan <40 untuk perempuan
4.       obesitas (BMI > 30)
5.       meningkatnya albumin dalam urine

Adapun penyebab dari syndrome metabolic adalah :
Makanan, stress, polusi, merokok, genetic, kurang olahraga

Nutrigenomik merupakan kajian terhadap interaksi zat gizi dan komponen makanan dengan bahan genetika atau yang disebut dengan ekspresi gen.  Mengkaji aspek molekuler interaksi antara gen dan nutrisi pada peringkat genomik, transkriptomik, proteomik dan metabolomik karena setiap individu mempunyai keunikan secara genetik, lingkungan, sosial budaya à individual/familial management. Dalam perspektif kesehatan masyarakat, peran nutrigenomik perlu ditingkatkan.

Nutrigenomik berhubungan erat dengan bioinformatik, genetic, molecular nutrisi, molecular biology, farmacogenomic, dan molecular medicine.
Adapun aspek peneliatian nutrigenomik adalah:
§  genomic àDNA àrangkaian dan genotip
§  transkriptomic à mRNA àekspresi gen
§  proteomic à sintesis dan struktur protein
§  metabolomic à metabolit àprofil dan fungsi metabolic

Rangkaian elemen pada gen eukaryotic:
o   TATA box (TATAAAA)
           Terletak kira-kira 25-30 bp diatas permukaan +1 start site
          Menentukan ‘ start site’ dengan tepat 
          Mengikat  ikatan protein TATA  yang mana merupakan sub unit  TFIID
o   GC box (CCGCCC)
          Mengikat  Sp1 (Specificity factor 1)
o   CAAT box (GGCCAATCT)
           Mengikat  CTF (CAAT box transcription factor)
o   Octamer (ATTTGCAT)
           Mengikat  OTF (Octamer transcription factor)

Obesitas
Obesitas merupakan penyakit multifaktorial dan perlu dianggap sebagai penyakit poligenik kompleks yang melibatkan interaksi antara gen dan lingkungan. Ilmu nutrigenomik mengintegrasikan antara genomik dan nutrisi, dengan tujuan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit serta mengatur diet secara individual untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) telah diakui sebagai metoda yang paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun.

Pada orang yang obesitas,,dikarenakan adiposity nya banyak,,nah..dalam sel adipose ini terdapat cytokine-citokine yang bisa memacu resiko inflamasi,sehingga pada orang denagn obesitas penyakit radang akan sering dijumpai dibandingkan pada orang normal.

Adapun cytokine-citokine yang diproduksi oleh adiposity adalah leptin, RBP4, MCP-1, TNF a, SAA, IL-6, angiotensinogen, PAI-1, ACE, VEGF, dan adiponectin.

Jaringan Adiposa melepaskan sitokin yang bisa menyebabkan inflamasi, dan hal ini menyebabkan penurunan uptake glukosa sehingga level glukosa meningkat dan terjadi hiperglikemi, selain itu sitokin ini bisa menyebabkan meningkatnya produksi insulin pancreas sehingga menjadi hiperinsulinemia, dan citokin ini menyebabkan pula terlepasnya trigliserid ke plasma darah sehingga akan menyebabkan penyakit cardiovascular.

Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.  Hipertensi erat kaitannya dengan NOS3 yang menghasilkan endotelial NOS : adanya polimorfik ENOS3 dan Vitamin E menjaga ekspresi endotelial NOS , sehingga j NOS3 polimorfism dan defisiensi vitamin E à menurunkan ekspresi NOS à NO berkurang à tidak ada aktivitas vasodilatasi à hipertensi .
               
Polimorfisme ACE pada individu bersamaan dengan intake Na tinggi, merokok dan stress dapat menyebabkan hipertensi (salt-sensitive hypertension).
               
Seperti pada pembahasan ENOS3, hipertensi sering berkaitan dengan gangguan vasodilatasi yang disebabkan kekurangan nitrit oksid. Nitrit oksid sendiri dihasilkan oleh sel endotel pembuluh darah dan kekurangan nitrit oksid ini dapat pula dikarenakan peningkatan homosistein darah. Kadar homosistein darah yang tinggi, dapat disebabkan oleh mutasi C677T gen MTHFR atau kekurangan folat. Hasil penelitian Survaillance of Non-Communicable Diseases sebanyak 76 subyek laki-laki hipertensi terdapat 19 (25%) orang membawa risiko genetik C677T gen MTHFR dan 6 (8%) diantaranya kekurangan folat. Hasil lain menunjukkan 74 laki-laki non hipertensi terdapat 14 (19%) orang membawa risiko genetik C677T gen MTHFR dan 3 (4%) diantaranya juga mengalami defisiensi folat.

Pada orang pembawa risiko genetik memiliki risiko mengalami hipertensi sebesar 1,36 kali dibanding mereka yang tidak membawa risiko genetik, sedangkan mereka yang kekurangan folat memiliki risiko mengalami hipertensi sebesar 1,40 kali dibanding mereka yang cukup folat. Bila seseorang membawa faktor genetik dan kekurangan folat, maka orang tersebut memiliki risiko mengalmi hipertensi sebesar 2,30 dibanding orang normal. Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan hasil interaksi antara faktor risiko genetik dan nutrisi.
               

Kesimpulan
  • Nutrigenomik membahas interaksi antara zat gizi dan bahan genetika (ekspresi gen) baik dari segi molekuler pada tingkat genomic (DNA), transkriptomik (mRNA), proteomic (struktur protein) dan metabolomik (metabolit).
  • Adanya gangguan keseimbanagan nutrigenomik sangat erat kaitannya dengan kondisi sindrom metabolic yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit berbahaya seperti CHD, IM dan lainnya.
Diantara beberapa penyakit akibat nutrigenomik yang tidak seimbang ialah keadaan obesitas dan hipertensi. Dimana bukan hanya di hasilkan oleh factor genetic maupun lingkungan sendiri. Namun gabungan dari keduanya yang akan lebih meningkatkan resiko terjadinya keadaan tersebut. Atau dapat dikatakan, bila terjadi interaksi antara factor lingkungan yang tidak seimbang dan genetic yang mendukung kondisi tersebut, maka resiko untuk terkena akan semakin besar.

Anda sedang membaca artikel tentang Metabolic Syndrome dan anda bisa menemukan artikel Metabolic Syndrome ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/12/metabolic-syndrome.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Metabolic Syndrome ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Metabolic Syndrome sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment