Nutrisi Pada Usia Lanjut

Proses penuaan merupakan kejadian yang alami dan tidak dapat dihindari, namun dapat mempengaruhi proses perjalanan penyakit dan memperparah penyakit. Oleh karena itu untuk mengahadapi proses penuaan harus diimbangi dan mengatur gaya hidup, salah satunya adalah pola keseimbangan dan kecukupan nutrisi.
                Proses penuaan terjadi dalam 3 fase, yaitu:

n  FASE I   : USIA 25 – 35 TAHUN
        Pada fase ini produksi hormone mulai berkurang dan terjadi kerusakan  pada sel. Namun belum berpengaruh terhadap kondisi kesehatan.

n  FASE II  : USIA 35 – 45 TAHUN
        Produksi hormone menurun 25%, mulai mengalami rabun dekat, uban mulai muncul, stamina berkurang, dan mulai muncul keterbatasan pada asupan gizi.

n  FASE III : USIA 45 TAHUN KE ATAS
        Produksi hormone berkurang bahkan ada yang berhenti samasekali, mengalami menopause/andropause, kulit kering, tubuh cepat lelah, gangguan pada menelan dan mengunyah, mulai muncul penyakit degeneratif.

        Pada lansia kualitas organ menurun dan aktifitas menurun, sehingga kepekaan terhadap rasa menurun, kemempuan mengunyah berkurang, kebutuhan zat gizi dan energi berkurang, variasi bahan makanan terbatas, dan kemampuan dari segi ekonomi cenderung menurun. Hal tersebut mempengaruhi asupan gizi pada lansia. Sementara itu lansia membutuhkan kecukupan nutrisi berupa kebutuhan sumber energi, protein (0,8gr/kg BB), lemak (25% total energi), karbohidrat, serat, vitamin D dan mineral, cairan (minimal 8 gelas perhari). Masalah gizi yang sering muncul adalah:
l  Gizi kurang
l  Defisiensi vitamin & mineral
l  Obesitas
l  Osteoporosis
l  Hiperurisemia
l  Rheumatik
l  Hipertensi
l  Dislipidemia

Masalah defisiensi zat pada lansia itu merupakan suatu hal yang seperti lingkaran setan..kenapa??yang pertama, sistem indera mengalami degenerasi sehingga penurunan nafsu makan, yang kedua sintesis zat dalam tubuh juga berkurang karena aging juga, kemudian klo pun di konsumsi, zat tersebut bisa tidak diserap karena kemampuan menyerapnya semakin menurun. Untuk menghadapi masalah gizi pada lansia maka dibutuhkan asupan yang terkontrol, sumber makanan yang baik, jenis asupan yang cukup dan seimbang, dan informasi yang benar mengenai asupan nutrisi sehingga tidak memiliki persepsi yang salah (contohnya adalah diet tanpa lemak: pilih lemah tak jenuh dan kurangi lemak jenuh). Misalnya diet lemak, kita harus pintar-pintar mengedukasi tentang hal ini bahwa sesungguhnya lemak itu ga sepenuhnya semua harus dihindari tubuh, terdapat lemak yang masih dibutuhkan tubuh dan ada yang juga jenis yang kurang dibutuhkan tubuh oleh karena itu sangat penting untuk menjelaskan lemak tersebut dan darimana sumber-sumber lemak yang baik serta menghindari sumber-sumber lemak yang buruk. Jadi kepada temen-temen jangan asal-asalan lho ngasih tahu atau nyuruh jangan makan-makanan berlemak, tapi kita juga harus kasih tahu spesifik makanan yang harus dihindari.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah edukasi yang tepat dan benar terhadap lansia menyangkut osteoporosis, bagaimana pencegahannya. Kita harus memberitahu bahwa osteoporosis merupakan suatu keadaan yang dapat dicegah dan tidak bisa cuma bisa diatasi dengan 1 cara saja tapi harus ada tindakan yang holistic dan menyeluruh misalnya mengkonsumsi suplemen yang tinggi kalsium, minum susu dan diikuti juga dengan olahrga yang tepat secara teratur. 

Anda sedang membaca artikel tentang Nutrisi Pada Usia Lanjut dan anda bisa menemukan artikel Nutrisi Pada Usia Lanjut ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/12/nutrisi-pada-usia-lanjut.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Nutrisi Pada Usia Lanjut ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Nutrisi Pada Usia Lanjut sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment