Definisi: penonjolan viscus dari posisi normal lewat pintu lemah,
bisa ke rongga lain atau ke rongga tubuh. Hernia merupakan sebuah protrusi atau
penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui suatu defek atau
bagian lemah dari sisi lapisan muskuloaponeurotik dinding perut.
Hernia Eksterna:
Penonjolan viscous dari rongga peritonium melalui pintu di dinding perut yang
lemah (lokus minore). Hernia menonjol keluar ke dinding perut pinggang atau
perineum. Hernia interna tonjolan
usus tanpa kantong hernia melalui suatu rongga dalam rongga perut misalnya
foramen winslowi, resesus retrosekalis atau defek aquisita pada mesentrium mis:
pasca anastomosis usus. Sedang hernia dari satu rongga ke rongga lain contohnya
adalah hernia diafragmatika
Macam-macam
(dibagi menurut letaknya) yaitu:
1. Hernia
inguinalis, dibagi 2 yaitu:
-
Hernia inguinalis indirek/ Hernia
Inguinalis Lateralis àkeluar
dari rongga peritonium melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral
dari vasa epigastrika inferior kemudian hernia masuk ke dalam kanalis
inguinalis dan jika cukup panjang akan menonjol keluar annulus inguinalis
eksternus. Apabila hernia ini berlanjut, hernia ini dapat sampai ke skrotum
(hernia skrotalis).
-
Hernia inguinalis direk/Hernia
Inguinalis Medialis àmenonjol
langsung keluar trigonum Hasselbach. Tidak keluar melalui kanalis inguinalis
dan tidak sampai ke skrotum, umumnya tidak disertai dengan strangulasi karena
cincin hernia longgar.
2. Hernia
Femoralisà
keluar melalui sebelah bawah ligamentum inguinalis pada fossa ovale.
3. Hernia
UmbilicalisàHernia
congenital pada umbilicus yang hanya tertutup oleh peritonium dan kulit.
Terdapat pada kurang lebih 20 % bayi terutama pada bayi yang premature dan
biasanya mengalami regresi spontan sebelum bayi berumur 6 bulan.
4. Hernia
Epigastricaàmenonol
melalui defek dari linea alba, cranial dari umbilikus.
5. Hernia
obturatoriaàmelalui
foramen obturatoria.
6. Hernia
SemilunarisàMelalui
linea arcuata/linea semilunaris.
7. Hernia
LumbalisàMenempati
dinding perut bagian lateral contohnya hernia skiatriks pada bekas luka operasi ginjal. Jarang terjadi hernia pada
trigonum lumbale inferior dan trigonum lumbale superior.
8. Hernia
Ischiadica
9. Hernia
skiatrika/Incisionalisà
terjadi pada bekas luka laparotomi. Sayatan pada nervus menyebabkan anastesi
kulit dan paralisis pada otot-otot pada segmen yang diinervasi oleh saraf
tersebut. Jika lebih dari 2 syaraf terpotong mungkin akan terjadi hernia ventralis misalnya pada insisi
lumbotomi.
Faktor
Predisposisi (yang mempermudah terjadinya hernia) dan tidak dapat di kontrol:
-
Congenital:
I.
Processus Vaginalis Persistent; pada pria menimbulkan hernia
inguinalis indirek.
II.
Canalis Nuck Persistent: pada wanita
menimbulkan hernia labialis.
III.
Obliterasi tidak sempurna dari
umbilikusàhernia
umbilikalis
-
Acquisita:
a.
Luka Operasi
b. Kelemahan
otot:
·
obesitas (semua jaringan berubah
menjadi lemak)
·
Kehamilan: peningkatan tekanan intra
abdomen
·
Malnutrisi: Proses penyembuhan luka
operasi menjadi lambat
·
Tua: Proses degenerasi
·
Gangguan syaraf
Faktor
Presipitasi ( yang mencetuskan dan tidak dapat dikontrol)
-
Batuk Kronis
-
Retensi Urine Kronis
-
Muntah-muntah
-
Konstipasi
-
Angkat Berat
-
Asites
Komponen
Hernia
1. Kantong:
peritoneum kecuali pada sliding hernia (isi hernia menjadi dinding misalnya
sekum)
2. Isi:
-
Omentumàomentocele
-
Ususàenterocele
-
Sebagaian lingkaran usus (hernia
Richter) bisa terjadi nekrosis tanpa ileus obstruksi
-
Diverticulum Meckel: hernia Littre
-
Dua loop usus: Hernia Maydel
-
Vesica Urinariaà
Varicocele Ovarium dan Tuba
3.
Pintu: Lokus Minore (bagian dinding abdomen yang lemah)
Berdasarkan
pada isi:
-
Hernia Reponibilis: bila isi hernia
dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika
berbaring atau didorong masuk ke perut, tidak ada keluhan nyeri atau hejala
obstruksi.
-
Hernia Ireponibilis: bila isi kantong
tidak dapat di reposisi kembali ke dalam rongga perut. Biasanya disebabkan oleh
perlekatan isi kantong pada peritonium kantong hernia atau karena hernia yang
cukup besar. Tidak ada keluhan nyeri ataupun tanda obstruksi usus. Hernia ini
juga disebut hernia akreta
-
Hernia incarcerata: hernia irepinibel
dengan gangguan pasase (obstruksi usus) karena bagian yang terjepit adalah
usus. Timbul nyeri visceral dan jika
terjadi nekrosis maka nyeri hilang sementara secara dramatis dan muncul lagi
saat terjadi pertonitis
-
Hernia Strangulata: hernia ireponibel
dengan gangguan vaskularisasi (nekrosis dan gangrene) karena yang terjepit
adalah mesentrium. Biasanya disertai hernia inkarserata
Diagnosa
N Bila
reponibel
-
Benjolan (+) pada lipat paha
(bekerja, batuk, mengedan)
-
Benjolan hilang saat berbaring
N Nyeri
: jarang terjadi, kadang-kadang pada epigastrium pada paraumbilikalis
N Nyeri,
mual, muntah bisa insarkerata atau strangulata
N Gejala
klinik tergantung isi hernia
Pemeriksaan
Fisik
N Bila
mengedan: benjolan (+)à
membesar
N Bila
“kantong” kosongà”sarung
tangan sutera”
N Dorong
isi hernia sampai masuk à
mengejan
N Finger
tip test (+), terasa samping jarià
hernia inguinalis medialis
ü Hernia
Inguinalis Lateralis=Indirekta=oblique; melalui annulus inguinalis internusàkanalis
inguinalisàanulus
inguinalis eksternusàskrotum
ü Hernia
Inguinalis Medialis =Hernia
Inguinalis Direkta; melalui Trigonum Hasselbachàannulus
inguinalis eksternus/aponeurosis m. Oblikuus abdominis eksternusàsub
kutis. Lapisan-lapisannya:
Kulit-fascia abdominlis superficialis- (Aponeurosis M.O.A.E)-Fascia transversa
abdomen-Peritonium. Hernia ini biasanya akuisita kecuali Hernia Oqilve (defek
pada conjoint tendon: tendo musculus rectus abdominis, musculus obliquus
abdominis eksternus dan musculus transversusu abdminalis)
Hernia
Pantalon: Hernia Inguinalis Direk dan Indirek bersamaan pada 1 sisi
Hernia
Femoralisàannulus
femoralisàcanalis
femoralisàsub
cutis. Lapisan-Lapisan: Kulit
subcutis- facia cribiform-facia latta-preperitoneal fat-peritoneum. Diagnosis
banding: limfadenitis, metastasis, abses inguinal
KLINIS
HIL
|
HIM
|
HF
|
|
Umur
Sex
Thd. Lig. Ingiunalis :
Test. Invaginasi
|
Semua umur
Laki-laki
Diatas
Ujung jari
|
Tua
Laki-laki
Diatas
Samping jari
|
Tua
Perempuan
Dibawah
-
|
Prinsip
Therapi :
- Konservatif
- Hernia reponibilis
- K.U jelek
- Sabuk Hernia
- Operasi
- Pre operasi : Kontrol faktor-faktor presipitasi
- Operasi :
- Konservatif
- Hernia reponibilis
- K.U jelek
- Sabuk Hernia
- Operasi
- Pre operasi : Kontrol faktor-faktor presipitasi
- Operasi :
- Herniotomy : pembebasan kantong hernia
sampai ke cincinnya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin
lalu dipotong.
-Herniooraphi : tindakan memperkuat lokus minore dengan jahitan.
- Hernioplasty : tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
- post operasi : melanjutkan seperti pre operasi.
-Herniooraphi : tindakan memperkuat lokus minore dengan jahitan.
- Hernioplasty : tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
- post operasi : melanjutkan seperti pre operasi.
PENATALAKSANAAN
♪
Konservatif
(terbatas pada anak)
o
Reposisi
(tidak pada kasus strangulata)
o
Bila
susah reposisi, tidurkan dengan sedatif
o
Kompres
air es pada lipat paha
o
Posisi Trendelenburg
o
Setelah
6 jam lihat, masuk lagi atau tidak. Klo tidak masuk à therapy gagal
♪
Bila
setelah 6 jam tidak berhasil maka dilakukan operasi
♪
Bila
berhasil, operasi dilakukan setelah udem hilang (2–3 hr kemudian)
♪
Bila
operasi elective à morbiditas lebih bagus, Bila operasi langsung à jelek
♪
Sabuk
hernia pada anak-anak SANGAT TIDAK DIANJURKAN
Operatif
(Terapi Rasional)
♪
Cara
Bassini (1887) à Herniotomi + Hernioplastik
♪
Pada
anak-anak hanya dilakukan herniotomi saja
♪
Herniotomi
= tindakan memasukkan hernia, lalu memisahkan kantong hernia dengan sekitarnya,
digunting lalu diikat
♪
Hernioplastik
= menyempitkan tempat keluar hernia
♪
Bila
saat operasi ditemukan insufisiensi dinding à memerlukan hernioplastik dengan MESH PROLENE (sintetis)
KOMPLIKASIz
♪
Tergantung
dari isi hernia (kondisi)
♪
Bila
inkarserata – sumbatan à ileus obstruktif
♪
Jepitan
usus
o
Gangguan
perfusi jaringan
o
Bendungan
vena à oedema à transudasi ke kantong hernia à pembuluh darah terjepit à nekrosis à abses lokal dan akhirnya bisa terjadi fistel
ataupun peritonitis
♪
Gambaran
klinik obstruksi usus à gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit/
asam basa
♪
Strangulasi
à toksik, nyeri hebat menetap, panas tinggi
No comments:
Post a Comment