Obat Tractus Digestivus / Abdomen

Acid Peptic Disease:
1.       Peptic Ulcer (Gastric & Duodenal)
2.       Gastroesophageal Reflux
3.       Zollinger ellison Syndrome : Kondisi hypersecretory patologis

Peptic Ulcer Disease: Ketidakseimbangan antara mucosal defensive factor dan faktor agresif. Major Defensive: mucus dan bikarbonat. Major aggressive: gastric acid, Helicobacter pylori, NSAIDs, Pepsin
Faktor Defensif:
ž  Berfungsi mencegah kerusakan gaster dan duodenum karena self digestion
ž  Terdiri dari: 1) Mucus: secara continu di sekresi, memberikan efek protektif 2) Bikarbonat: disekresi oleh sel endothel, menetralkan ion hydrogen 3) Prostaglandin: menstimulasi sekresi bikarbonat dan mucus dan membantu mempertahankan aliran darah, menekan sekresi dari asam lambung
Faktor Agresif:
ž  H. Pylori: bakteri gram negatif, dapat hidup di gaster maupun duodenum. Dapat merusak lapisan mucosa, respon inflamasi yang muncul karena adanya bakteri ini dapat memicu dihasilkannya urease, yang akan membentuk CO2 dan Ammonia yang menjadi toxic bagi mucosa.
ž  NSAIDs: menghambat produksi prostaglandin, menurunkan aliran darah ke mucosa, mengurangi produksi mucus, sintesis bikarbonat, dan memicu dihasilkannya asam lambung
ž  Gastric Acid: berperan dalam pembentukan ulkus di lambung dan mengaktivasi pepsin dan merusak mucosa.
ž  Pepsin
ž  Merokok

Non Drug Therapy:
ž  Diet: merubah pola makan, dianjurkan 5-6 kali makan ringan tiap harinya
ž  Menghndari rokok, NSAIDs,  ASA, dan menghindari alkohol
Drug Therapy:
1.    ANTACID :
- Sebagai obat Peptic Ulcer dan GERD
- Beraksi dengan menetralkan asam lambung dan menaikkan pH dari asam lamnbung
- Dosis : sekitar 7 kali setiap hari
Macam-macam Antacida:
a. Al(OH)3 (Alumunium hydroxide)
- menaikkan pH dari asam lambung sekitar 4
- mengabsorbsi pepsin
- efek samping : konstipasi, hypophosphatemia
b. Mg(OH)2 (Magnesium hydroxide)
- Tidak diabsorbsi oleh mukosa sehingga tidak menimbulkan alkalosis
- Efek samping: diare, hypermagnesaemia ( pada pasien dengan renal insufficiency)
c. NaHCO3 (Sodium bicarbonate)
- Meningkatkan pH asam lambung hingga sekitar 7,4
- Efek samping: systemic alkalosis, retensi cairan
- Tidak boleh diresepkan untuk long time treatment dan tidak boleh diberikan pada pasien yang harus melakukan diet rendah Natrium
2. GASTRIC ANTI SECRETORY DRUGs:
       H2-Receptor Antagonist: Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine
- Mensupresi sekresi dari asam lambung → aktivasi dari H2 reseptor memacu sekresi dari asam lambung
- Cimetidine- tersedia dalam bentuk oral, IV, IM
- Membutuhkan waktu hingga 12 minggu untuk sembuh dari ulkus
- Therapeutic Use: ulcer, GERD, Zollinger-Ellison syndrome, aspirasi pneumonitis, heartburn, indigestion
Ranitidine:
- Lebih potent dibandingkan dengan cimetidine
- Efek samping lebih sedikit
- Interaksi antar obat lebih sedikit
- Tersedia dalam bentuk sediaan oral, IM, IV
       Anti muscarinic Agents: pirenzepin
       Proton pump Inhibitor : omeprazole, Lansoprazole, Rabeprazole, Pantoprazole – potonix, biasanya diberikan 40 mg tiap harI
       Octreotide : long acting synthetic somatostatin (Untuk Zollinger ellison Syndrome)


3.MUCOSAL PROTECTIVE AGENTS:
A.       Sucralfate → komplex dari alumunium hydroxide dan sulfate sucrose
- Sebagai pelindung terhadap asam, pepesin, dan empedu/bile
- Membentuk sticky gel yang akan melindungi bagian ulkus
- Secara langsung mengabsorbsi garam empedu / bile salt
- Menstimulasi sintesis prostaglandin endogen
- Efektif dalam menyembuhkan duodenal ulcers
- Dosis: 1g, 4 kali sehari pada keadaan perut kosong (sekitar 1 jam sebelum makan)
- Memerlukan pH asam untuk mengaktifkannya
- Tidak boleh diberikan bersamaan dengan Antacid, H2-Receptor Antagonist, ataupun dengan PPI ( Proton Pump Inhibitor)
-Efek sampingnya sangat sedikit, karena absorbsi sistemik sangat sedikit
B.       Bismuth chelate (Colloidal Bismuth subcitrate, tripotassium dicitratobismuthate)
- Melindungi dari asam dan pepsin
- Inhibisi aktivitas pepsin
- Menstimulasi produksi mucus
- Meningkatkan sintesis prostaglandin
- Memiliki aktivitas antimikrobial terhadap H. Pylori → terutama jika dikombinasi dengan metronidazole dan tetracycline)
C.       Carbenoxolone
- Mekanisme aksinya belum begitu jelas, namun diperkirakan meningkatkan produksi, sekresi, dan viskositas dari intestinal mucus yang akan melapisi dan melindungi lapisan mucosa gaster
- Efek samping: hipertensi, retensi cairan,  dan hypokalemia
       D. Misoprostol
- Replacement terhadap endogenous prostaglandin
- Menginhibisi sekresi asam lambung
- Meningkatkan aliran darah ke mucosa dan meningkatkan sekresi mucus dan bikarbonat
- Mencegah ulkus yang dipicu karena administrasi NSAIDs ( NSAIDs Gastropathy)
- Efek Samping: dose dependent diarrhea, uterine contarctions
4. ANTI BACTERIAL DRUGS :
- Harus dilakukan kombinasi dari beberapa obat antibacterial
- Bismuth: merusak dinding sel dari H. Pylori
- Clarythromycin – inhibisi terhadap sintesis protein
- Amoxycillin : merusak dinding sel bakteri, baik jika diberikan bersama omeprazole
- Tetracycline – inhibisi sintesis protein
- Metronidazole
5. ANTIEMETIC
a.        Antagonist terhadap H1:  meclizine, cinnarizine, cyclizine, dimenhydrinate, promethazine, diphenhydramine
Mengobati motion sickness
Mengobati vomiting yang disebabkan oleh irritant di dalam gaster
b.       Muscarinic receptor antagonist : hyoscine
- Mengobati motion sickness
c.        Selective 5-HT3-reseptor antagonist: ondansetron, granisetron, tropisetron, dolasetron
- Mencegah dan mengobati vomiting yang disebabkan oleh radiasi, dan obat cytotoxic
d.       Dopamin Blokade
-Phenotiazin: prochlorperazine, prometazine

e.       Dopamin Antagonist
-Metochlopramide dan Domperidone

Obat yang memengaruhi motilitas dari GI TRACT:
-          Purgatives: mengakselerasi makanan yang melewati intestinum (Laxatives, faecal softenens, dan stimulant purgatives)
-          Meningkatkan motilitas namun tidak purgatives
-          Obat antidiarrhoeal
-          Obat antispasmodik

-          PURGATIVES:
ž  Bulk : cellulosa, methyl-cellulosa
- Meretensi air di lumen GI tract dan memicu peristaltic
- Membutuhkan beberapa hari untuk menimbulkan efek, namun tidak ada efek samping yang serius.
ž  Osmotic Laxatives : meningkatkan volume cairan dengan osmosis
ž  Faecal softenens: decusate sodium
ž  Stimulant purgatives : bisakodyl, senna
- Meningkatkan sekresi air dan elektrolit serta peristaltik
MENINGKATKAN MOTILITAS TANPA PURGASI:
  1. Domperidone
  2. Metoclopramide

OBAT ANTIDIARE
  1. Rehidrasi Oral
  2. Antimotility Agents →  loperamide
  3. Adsorbents : kaolin, pectin

AGEN ANTISPASMODIC:
-         Muscarinic receptor antagonist → menurunkan spasme dengan menginhibisi aktivitas parasimpatis
-         Propantheline, dicyclomine, mebeverine

Obat-obat untuk mengobati cholesterol cholelithiasis:
-         Obat yang mampu melarutkan non-calcified cholesterol gallstone

Chenodeoxycholic acid, Ursodeoxycholic acid
-         Hanya untuk pasien dengan gallstone

-         Surgery/pembedahan merupakan treatment yang lebih dianjurkan

Anda sedang membaca artikel tentang Obat Tractus Digestivus / Abdomen dan anda bisa menemukan artikel Obat Tractus Digestivus / Abdomen ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2016/01/obat-tractus-digestivus-abdomen.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Obat Tractus Digestivus / Abdomen ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Obat Tractus Digestivus / Abdomen sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment