Venous plasma glucose (mg/dL)
|
||
Normal
|
Fasting &
2h post-prandial
|
<
110
< 140
|
Diabetes mellitus
|
Fasting &
2h post-prandial
|
> 126
> 200
|
Impaired
Glucose
Tolerance
(IGT)
|
Fasting &
2h post-prandial
|
< 110
140-199
|
Impaired Fasting
Glucose
(IFG)
|
Fasting &
2h post-prandial
|
110 - 125
< 140
|
Sedangkan diagnosis kriteria untuk
Diabetes mellitus menurut ADA, tahun 2010, sama seperti WHO, tetapi ditambahkan
tes HbA1c >6,5%. Dalam penanganan DM, kita dapat membaginya menjadi 4 bagian
:
1. Education
2. Exercise
3. Nutrition n Diet
4.
Pharmacology
1.
EDUCATION
Merupakan konseling, bimbingan, or semacamnya mengenai penyakit
yang diderita oleh pasien. Yang harus diedukasikan adalah :
-
Patofisiologi
DM
-
Target
management DM
-
Management
nutrisi dan diet
-
Intervensi
farmakologis
-
Aktivitas
fisik dan olahraga
-
Self
monitoring blood glucose (SMBG)
-
Pencegahan
dan penanganan komplikasi akut dan kronis
-
Aspek
psikososial
-
Management
stress
-
Sistem
pelayanan kesehatan
2.
EXERCISE
Minimal
olahraga 30 menit sekali, 150 menit seminggu. Sifatnya CRIPE ( continous, rhytmical, interval, progressive, endurance training ). Latihan
dilakukan terus-menerus tanpa berhenti, otot-otot berkontraksi dan relaksasi
terus-menerus, selang-seling antara gerakan cepat dan lambat, berangsur-angsur
dari yang ringan ke berta lalu dipertahankan dalam waktu tertentu. Latihan yang
dapat dilakukan adalah jogging, renang, bersepeda, dan mendayung.Sedapat
mungkin untuk mencapai zona latihan yaitu 70%-80% denyut nadi maksimal
(220-umur). Yang perlu diperhatikan dalam latihan jasmani ini adalah jangna
memulai olahraga sebelum makan, memakai sepatu yang pas, harus didampingi oleh
orang yang mengerti penanganan serangan hipoglikemik, selalu membawa permen,
membawa tanda pengenal sebagai pasien DM dalam pengobatan, memeriksa kaki
secara cermat setelah olahraga.
3.
NUTRITION AND DIET
Standart
yang dianjurkan adalha santapan dengan komposisi yang seimbang, berupa
karbohidrat 50-60%, protein 15-20%, dan lemak <30%. Apabila diperlukan ,
karbohidrat sebanyak 70-75% juga baik terutama untuk golongan ekonomi rendah.
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut,
dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat
badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol < 300 mg/ hari, serat, + 25 gram / hari, diutamakan serat larut.
Konsumsi garam dibatasi <6 gram/hari, atau3 gram/hari bagi yang menderita
hipertensi. Batasi konsumsi gula 25 gram/hari.
Ideal body weight:
Men : (<160 cm) à Height in cm – 100 = …Kgs
(
>160 cm) à 90% (Height in cm – 100)= …Kgs
Women : (<150
cm) à Height in cm – 100 = …Kgs
(>150 cm) à 90% (Height in cm – 100)= …Kgs
Normoweight: 90-110%
(Ideal BW) or BMI 18,5 – 25 à 30 calories/KgBW/day
Underweight: <90% (Ideal BW) or BMI < 18,5 à 40 calories/Kg BW/day
Overweight: 110 - 120% (Ideal BW) or BMI 25-30 à 20 calories/Kg BW/day
Obese: >120 % (ideal BW) or BMI >30
4.
PHARMACOLOGY
Dibahas dalam lima kelas :
a.
Increased
insulin secretion
b.
Increased
insulin sensitivity
c.
Alpha
glucosilase inhibitors
d.
DPP
IV inhibitor
e.
Insulin
a. Increased Insulin secretion; Obat golongan Sulfonilurea merupakan first line treatment
pada pasien DM tipe 2 dengan berat badan normal (nonobese) atau sedikit lebih
tinggi. Bekerja dengan stimulasi pelepasan insulin yang tersimpan dengan
menutup kanal kalium dan membuka kanal kalsium.telihat penurunan HbA1c 1-2%
pada penggunaan jangka panjang. Memiliki efek samping hipoglikemia, kenaikan
berat badan, reaksi kulir, perubahan fungsi hati, gejala GI minor, kolstasis,
jaundice, dan supresi sumsum. Glibenklamid dan Klorpropamid kurang dianjurkan
pada orang tua karena risiko hiperglikemia yang berkepanjangan.
b. Increased insulin sensitivity; Obat golongan Biguanides menrupakan first line treatment
untuk pasien DM tipe 2 yang obese. Obat ini menurunkan kadar glukosa tetapi
tidak sampai di bawah normal. Biasanya digunakan kombinasi dengan Insulin.
Penggunan jangka panjang dapat menurunkan HbA1c 1-2%. Preparat yang ada dan aman adalah metformin.
Obat ini dianjurkan untuk pasien dengan BMI>30 sebagai obat tunggal, atau
dikombinasikan dengan golongan sulfonilurea pada pasien dengan BMI 27-30.
Metformin kontraindikasi pada:
-
Severe
cardiac failure
-
Renal
failure
-
Hepatic
cirrhosis
-
Respiratory
failure
-
Alcoholism
Thiazolidinedione adalah golongan
obat baru yaang juga meningkatkan sensitivitas insulin tanpa menyebabkan
hipoglikemi sehingga berefek baik pada profil lipid, mikroalbuminuria, dan
tekanan darah.. hati-hari penggunaan pada penderita hepatic failure
c.
Alpha glucosilase inhibitors; Obat golongan ini bekerja secara
kompetitif menghambat kerja enzim alphaglukosidase di dalam saluran cerna
sehingga menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia
pascaprandial.Ex. Acarbose.
d. DPP IV inhibitor; Bekerja dengan menghambat DPP-4. Penghambatan ini akan memperpanjang
aktivitas inkretin aktif yang nantinya akan memperbaiki kontrol glikemi lewat
kontrol rasio insuin dan glukagon.
e. Insulin ; Indikasi
penggunaan insulin pada DM tipe 2 :
-
DM
dengan berat badan menurun dengan cepat
-
Ketosidosis,
asidosis laktat, dan koma hiperosmolar
-
DM
yang mengalalmi stres berat ( ex. Infeksi sistemik dan operasi berat )
-
DM
dengan kehamilan
-
DM
yang gagal dengan pengobatan oral dosis maksimal
Dosis insulin oral atau suntikan
dimulai dengan dosis rendah, lalu dinaikan perlahan sesuai dengna hasil glukosa
pasien. Jika pasien sudah diberi sulfonilurea atau metformin sampai dosis
maksimal namun kadar glukosa belum mencapai sasaran, dianjurkan penggunaan
kombinasi sulfonilurea dengan metfoormin.jika belum berhasil juga, kombinasikan
sulfonilurea dengan Insulin.
No comments:
Post a Comment