Karsinoma
pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah karsinoma serviks uterus. Di
Amerika Serikat, karsinoma payudara merupakan 28% kanker pada wanita kulit
putih dan 25% pada wanita kulit hitam.
ETIOLOGI
DAN FAKTOR RESIKO KANKER PAYUDARA
Keluarga,
kemungkinan untuk menderita kanker payudara dua sampai tiga kali lebih
besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker
payudara.
Usia,
Seperti pada banyak jenis kanker, insiden menurut usia naik sejalan dengan
bertambahnya usia.
Hormon,
Perubahan pertumbuhan tampak setelah penambahan atau pengurangan hormon yang
merangsang atau menghambat pertumbuhan karsinoma mamma. Misalnya, pada wanita
yang diangkat ovariumnya di usia muda lebih jarang ditemukan kanker payudara.
Akan tetapi, hal itu tidak membuktikan bahwa hormon seperti estrogen dapat
menyebabkan karsinoma mamma pada manusia.
Diet,
Sampai sekarang tidak terbukti bahwa diet lemak berlebihan dapat
memperbesar atau memperkecil risiko kanker payudara.
Virus,
Pada air susu ibu ditemukan (partikel) virus yang sama dengan yang terdapat
pada air susu tikus yang menderita karsinoma mamma Akan tetapi, peranannya
sebagai factor penyebab pada manusia tidak dapat dipastikan.
Sinar
Ionosasi, Dari penelitian epidemiologi setelah ledakan bom atom atau
penelitian pada orang setelah pajanan sinar Rontgen, peranan sinar ionisasi
sebagai factor penyebab pada manusia lebih jelas.
GAMBARAN
KLINIS DAN DIAGNOSIS
Tingkat
Penyebaran, Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di duktus,
setelah itu baru menembus ke parenkim. 15% sampai 40% karsinoma payudara
bersifat multisentris. Prognosis pasien ditentukan oleh tingkat penyebaran dan
potensi metastasis.
Tanda
dan Gejala, Benjolan ganas yang kecil sukar dibedakan dengan benjolan tumor
jinak, tetapi kadang dapat diraba benjolan ganas yang melekat pada jaringan
sekitarnya. Bila tumor telah besar, perlekatan lebih jelas. Konsisitensi
kelainan ganas biasanya keras. Pengeluaran cairan dari putting biasanya
mengarah ke papiloma atau karsinoma intraduktal, sedangkan nyeri mengarah ke
kelainan fibrokistik.
Pemerikasaan
penunjang, Dengan mammografi dapat ditemukan benjolan yang kecil sekalipun.
Tanda berupa mikrokalsifikasi tidak khas untuk kanker. Bila secara klinis
dicurigai ada tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa-apa, pemeriksaan
harus dilanjutkan dengan biopsy sebab sering karsinoma tidak tampak pada
mammogram. Sebaliknya, bila mammografi positif dan secara klinis
tidak teraba tumor, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan pungsi atau biopsy di
tempat yang ditunjukan oleh foto tersebut.
TERAPI
KANKER PAYUDARA
Berdasarkan
diagnosis klinis dan histopatologik. Bila keduanya berbeda, harus ditentukan
mana yang keliru.
Pembedahan,
Untuk mendapatkan diagnosis
histologi, biasanya dilakukan biopsy sehingga tindakan ini dapat dianggap
sebagai tindakan pertama pada pembedahan mamma. Dengan sediaan beku, hasil
pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh dalam waktu 15 menit. Bila
pemeriksaan menunjukan tanda tumor jinak operasi diselesaikan akan tetapi, pada
hasil yang menunjukan tumor ganas, operasi dapat dilanjutkan dengan tindakan
bedah kuratif. Bedah paliatif pada kanker payudara hampir tidak pernah
dilakukan.
Kemoterapi,
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran
sistemik, dan sebagai terapi adjuvan. Tujuannya adalah menghancurkan
mikrometastasis yang biasanya terdapat pada pasien yang kelenjar aksillanya
sudah mengandung metastasis. Obat yang diberikan adalah kombinasi
siklofosfamid, metotreksat dan 5-fluorouresil (5FU).
Radioterapi,
Radioterapi unuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif
dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif. Radioterapi
kuratif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi
sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif besar
berguna.
Terapi Hormonal, Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila
penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh.
No comments:
Post a Comment