Farmakoterapi Usia Lanjut

Secara spesifik, perubahan-perubahan pada lansia yang bisa memperngaruhi farmakokinetik obat yaitu:
  • Berat Badan Total: menurun karena penurunan jumlah cairan intraseluler sesuai dengan meningkatnya usia. Keadaan ini akan dapat mengakibatkan menurunnya distribusi obat yang sebagian besar terikat air (misalnya litium).
  • Penurunan  massa otot: menyebabkan distribusi obat yang sebagian besar terikat otot akan menurun, misalnya digoksin (konsentrasi obat bebas meningkat).
  • Peningakatan kadar lemak tubuh: terjadi peningkatan kadar obat yang larut lemak (misalnya diazepam) terutama pada wanita lansia.
  • Penurunan kadar  albumin: menyebabkan penurunan ikatan obat dengan protein dan meningkatnya proporsi obat bebas disirkulasi (antara lain salisilat, tiroksin, warfarin, obat AINS).
Dari masalah-masalah tersebut diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa efek medikasi pada lansia bergantung pada beberapa hal yaitu:
  1. Pharmakokinetic dan pharmakodinamic obat
  2. Status klinis dari lansia tersebut (keadaan hidrasi, nutrisi dan cardiac output)
  3. Bagaimana ketaatan penggunaan obat tersebut, hal ini berkaitan dengan cara pemakaian obat apakah susah atau simple
  4. interaksi antara obat dan makanan, obat dan obat, dsb.
  5. dosis dan rute administrasi
Kalau dalama penggunaan antibiotic/antimikroba, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian farmakoterapi:
  1. Memahami spektrum kerja antimikroba yang  hendak digunakan.
  2. Antimikroba yang efektif in-vitro tetapi tidak dapat mencapai tempat infeksi.
  3. Mengetahui masalah  ada tidaknya resistensi terhadap kuman patogen setempat.
  4. Keamanan penggunaan antimikroba: cegah penggunaan antimikroba yang mempunyai efek samping yang serius atau yang sering.
  5. Menghemat biaya dengan merubah terapi intravena ke oral yang tepat.
Kita harus menyesuaikan kekuatan dan sensitifitas obat terhadap agen penginfeksi dengan ada tidaknya resistensi terhadap obat tertentu. Sehingga kita dapat memberikan obat yang sesuai dan menghindari pengobatan yang inadekuat. Selain itu kita juga memperhatikan efek samping yang dapat mengganggu kenyamanan pasien selama menjalani terapi. Contohnya kaptopril (anti hipertensi) yang dapat mengakibatkan/memperparah batuk pada pasien, dapat diganti dengan Haytrin, Methil Dopa, Propanol, dll. Kemudian jika pemberian secara oral telah memungkinkan maka segera dilakukan. Karena biasanya pemberian secara injeksi biasanya lebih mahal.
                Pada lansia yang telah mengalami proses penuaan kualitas fisik dan keadaan fisiologis tubuh mengalami perubahan. Sehingga interaksi obat didalam tubuh sangat perlu diperhatikan. Misalnya adalah masa otot berkurang (seperti yang sudah dijelaskan) sehingga untuk obat-obat yang kerjanya terikat otot menjadi banyak yang beredar bebas di darah karena tempat berikatannya kurang. Masih banyak lagi perubahan lain yang menyangkut absorbsi obat, pengikatnya, metabolisme, bahkan eliminasinya pun berubah seiring dengan kualitas organ yang umumnya menurun 1% pertahun.
                Untuk memberi farmakoterapi bagi lansia penting juga memperhatikan kemudahan bagi pasien lansia selain factor patofisiologi penyakit, kausa, dan hal klinis lainnya. Lansia biasanya didampingi anak atau anggota keluarga lainnya dalam pengobatan. Sehingga kita juga perlu memberi edukasi pengobatan yang benar pada pendamping lansia.Tujuan pengobatan pun harus jelas, dengan dosis yang rendah dan naik perlahan, serta memperhatikan perilaku dan diet pasien lansia. Selain itu pasien lansia biasanya menhgalami beberapa sakit yang dapat terjadi bersamaan. Oleh karena itu kita harus memperhatikan interaksi obat satusama lain jangan sampai saling menghilangkan atau malah mengakibatkan toksisitas.
                Hal yang palin penting untuk dihindari adalah polifarmasi terhadap pasien lansia. Polifarmasi adalah penggunaan obat-obatan yang banyak tanpa dasar yang jelas dan dapat berdampak buruk pada kesehatan pasien. Hal ini harus dibedakan dengan multifarmasi yang bertujuan untuk mengobati menggunakan lebih dari 1 obat pada saat yang bersamaan dengan indikasi yang jelas dan nilai ilmiah yang tepat.

Anda sedang membaca artikel tentang Farmakoterapi Usia Lanjut dan anda bisa menemukan artikel Farmakoterapi Usia Lanjut ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2015/11/farmakoterapi-usia-lanjut.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Farmakoterapi Usia Lanjut ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Farmakoterapi Usia Lanjut sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment