Prinsip Olah raga pada Lansia: CREP (Continue, Rhythm, Endurance,
Progressive)
- Komponen
kebugaran yang dilatih
- Perhatikan
keselamatan/ tak cidera
- Latihan
teratur dan tidak terlalu berat (3-5 kali seminggu pagi atau sore dgn
durasi 30-60 menit)
- Permainan
dalam bentuk ringan sangat dianjurkan
- Latihan
dilakukan dalam dosis berjenjang
- Hindari
kompetisi
- Perhatikan
kontra indikasi latihan (sperti Asma, DMà hindari tanpa alas kaki, krn bisa terkena benda2 tajam; asam uratà alas kaki tdk boleh tll kencangàbisa edema, dLL).
- Kontak
psikologis.
Olah Raga
sebaiknya memiliki Fase-fase yaitu: Pemanasan (warming up), inti (aerobik), dan
pendinginan (cooling down). Olah raga yg baik untuk lansia:
ü Renang: harus
ada yg mendampingi untuk menghindari hal-hal yg tidak diinginkan...gaya dada
(goodbye L)
ü Jogging:
memilih lintasan yg rata
ü Bersepeda,
berjalan
ü Senam: yang
lebih dianjurkan karena efektif dan efisien, dpt dilakukan perindividu, tdk ada
kompetisi, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, berat ringannya latihan
dapat dipilih sesuai kondisi badan. Hal-hal yg perlu diperhatikan pada senam
lansia antara lain menghindari gerakan-gerakan yg mengejutkan atau
meloncat-loncat, gerakan menyilang, maju mundur, gerakan berputar ≥1800
Senam lansia juga ada pilihanya, seperti
-
Paket A: bagi lansia yang tidak
tahan lama berdiri di atas kaki-kakinya; latihan dilakukan sambil duduk di
kursi
-
Paket B: bagi lansia dengan
tingkat kebugaran sedang
-
Paket C: lansia dengan tingkat
kebugaran baik
-
Paket D: lansia dgn kebugaran
prima
Ketika olah raga selama 20 menit
berturut-turut denyut nadi menunjukkan 70% dari denyut nadi maksimal, hal ini
berarti olah raga yg dilakukan cukup efektif. Olah raga yg baik jika selesai
olahraga à berkeringat, nafas agak
terengah-engah, masih dapat berbicara normal, tidak lemas/gemetaran,tidak
timbul rasa sakit di kepala dan/atau dada.
Ada beberapa
olah raga yg sebaiknya dihindari pada Lansia karena membahayakan, seperti:
1. Sit - up
dengan kaki lurus: Menyebabkan masalah pada punggung, otot ilopsoas
/ fleksor pada punggung (otot yang melekat pada kolumna vertebralis &
femur) yg menanggung beban.
2. Meraih ibu jari Kaki
3.
Mengangkat kaki: Mengangkat kaki pada posisi tidur terlentang sehingga kaki
terangkat kurang lebih 15 cm dari lantai, kemudian ditahan beberapa saat selama
mungkin
4. Melengkungkan punggung/kayang :akan melemahkan persendian dari tulang punggung.
No comments:
Post a Comment