Klasifikasi
bakteri Streptococcus pneumoniae:
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Diplococcic
Ordo
: Lactobacillales
Family
: Streptoccoceae
Genus
: Streptococcus
Spesies
: Streptococcus pneumoniae
Streptococcus pneumonia merupakan bakteri
gram positif berbentuk bulat telur atau seperti bola, secara khas terdapat berpasangan
atau rantai pendek. Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas
berbentuk tombak (runcing tumpul), tidak membentuk spora dan tidak bergerak
tetapi galur yang ganas berkapsul, menghasilkan α-hemolisis pada agar darah dan
akan terlisis oleh garam empedu dan deterjen.
Streptococcus pneumoniae adalah flora normal
pada saluran pernapasan bagian atas manusia dan dapat menyebabkan pneumonia,
sinusitis, otitis, bronchitis, bakteremia, meningitis, dan proses infeksi
lainnya. Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) membentuk koloni bulat kecil,
mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di tengah-tengahnya
dengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar darah. Pertumbuhan
bakteri meningkat dengan 5-10% CO2. Energi yang diperoleh kebanyakan dari
peragian glukosa yang diikuti oleh pembentukan asam laktat yang cepat, yang
membatasi pertumbuhan.
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah
sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara
diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu "community-acquired"
(diperoleh diluar institusi kesehatan) dan "hospitalacquired"
(diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya). Pneumonia yang
didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae. Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih
serius karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan
tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu,
kemungkinan
terjadinya
infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih besar.
Penularan penyakit ini dapat melalui berbagai
cara, antara lain:
1.
Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
2.
Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain.
3.
Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
4.
Menular melalui percikan air ludah
Orang yang rentan terkena penyakit pneumonia
adalah:
1.
Peminum alkohol
2.
Perokok
3.
Penderita diabetes
4.
Penderita gagal jantung
5.
Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6.
Penderita kanker,penerima organ cangkokan
7.
Penderita AIDS
Serangan pneumonia pneumokokus biasanya
mendadak, dengan demam, menggigil, dan nyeri pleura yang nyata. Dahak mirip
dengan eksudat alveoli, mengandung darah atau seperti karat. Pada permulaan
penyakit, ketika demam tinggi, terdapat bakteremia dalam 10-20% kasus. Sebelum
adanya kemoterapi, penyembuhan penyakit dimulai antara hari kelima dan hari
kesepuluh karena pada saat itu timbul antibodi tipe spesifik. Angka kematian
mencapai 30%, bergantung pada usia dan penyakit yang mendasarinya. Pneumonia
yang disertai bekteremia selalu menyebabkan angka kematian yang paling tinggi.
Dengan terapi antimikroba, penyakit dapat sembuh dengan cepat, bila diberikan
dari awal, timbulnya konsolidasi dapat dihalangi. Dari saluran pernapasan,
pneumokokus dapat mencapai tempat-tempat lain. Sinus-sinus dan telinga tengah
paling sering terserang. Infeksi kadang-kadang meluas dari mastoid sampai
selaput otak. Bakteremia dari pneumonia mempunyai tiga komplikasi yang hebat
yaitu meningitis, endokarditis, dan arthritis septic. Dengan kemoterapi dini
jarang terjadi endokarditis pneumokokus akut maupun arthritis.
Pengobatan terhadap kuman diberi suntikan
antibiotik misalnya penisilin G ( atau V atau oral ) sedangkan yang tidak tahan
diberi sefalosporin. Untuk membunuh virus diberi obat isoprinosin. Selain
obat-obatan perlu pula dijaga agar penderita mendapat makanan yang bergizi
serta banyak mengandung zat putih telur dan vitamin. Untuk orang-orang yang
rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang
dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia. Vaksinasi bisa membantu
mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko
tinggi:
•
Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)
•
Vaksin flu
• Vaksin Hib (untuk
mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b).
No comments:
Post a Comment