CRF diklasifikasikan sebagai 5 kelas yaitu :
NO
|
Stage
|
GFR (ml/menit/1.73 m2
|
1
|
Kerusakan ginjal dengan GFR normal
|
>90
|
2
|
Kerusakan ginjal dgn penurunan GFR yang
kecil
|
60-89
|
3
|
Penurunan moderate GFR
|
30-59
|
4
|
Penurunan severe GFR
|
15-29
|
5
|
Gagal Ginjal
|
<15 atau dialysis
|
Penyebab CRF biasanya
adalah Glomerulonephritis, DM, penyakit renovascular, pyelonephritis, penyakit kistik
ginjal, analgesic
nephropathy, nephrolithiasis.
Pasien CRF terkadang mempunyai riwayat post UTI, hipertensi, DM. Kondisi umum yang ditemukan
adalah fatigue, weakness, anorexia, muntah, metallic taste, pruritus. Gejala ini
kan semakin tampak bila kadar urea >40mmol/L.
Pada pemeriksaan fisik
dapat pula ditemukan hipertensi, cardiomegaly, pericardial rub, efusi
pleura, edema pulmonal
Pemeriksaan lab
yang dibutuhkan adalah pemeriksaan darah lengkap, ditemukan penurunan kadar Hb, ESR, ditemukan kenaikkan kadar kreatinin
dan urea serum, peningkatan
kadar parathyroid hormone, pemeriksaan
urinalysis terkadang
diperlukan
Imaging : USG
ginjal untuk mengexclude obstruksi dan mengetahui ukuran ginjal. CXR ditemukan
cardiomegaly, efusi
pleura. Apabila tidak jelas penyebab dari CRF dibutuhkan biopsy ginjal tapi karena tindakan ini invasive maka
dipertimbangkan untuk melakukanya.
Selain treatment sesuai dengan penyebabnya,
dilakukan penanganan terhadap gejala2 yang memungkinkan. Pada kasus
hipertensi,diberikan obat angiotensin II anatgonis unttuk menurunkan
tekanannya. Apabila terdapat oedema diberikan loop diuretics seperti furosemide
atau metolazone. Diet juga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan
dan ion. Penurunan intake natrium akan dapat membantu menurunkan tekanan darah
dan kejadian oedema
No comments:
Post a Comment