Menurut definisinya ileus berarti
gangguan pasase isi usus. Normalnya pasase/gerakan isi usus tuh arahnya
dari oral ke anal, tapi klo ada gangguan, arahnya berbalik dari anal ke oral.
Berdasarkan klasifikasinya, ileus dibagi menjadi 3 macam:
a.
Mechanical Intestinal Obtructionà
gangguan pasasenya disebabkan karena ada sesuatu yang menyumbat
Klasifikasi kausa:
a) Pada
lumen usus
·
Skibalaà
impacted (keras) feces
·
Parasità
misalnya gumpalan Ascaris sp
·
Batu empeduà
biasanya didahului oleh inflamasi vesica felleaà
menempel ke duodenumà
membentuk fistuleà
nah, keluarnya batu empedu lewat fistule inià
selanjutnya, biasanya batu empedu ini nyumbat di iileocaecal junction. Klo nyumbatnya
di colon mah, gak akan terjadi ileus, karena tuh batu langsung dikeluarin
·
Corpus alienumà
benda asing yang menyumbat
b) Pada
dinding usus
·
Inflamasià
misalnya pada Chron diseaseàdinding
menebalà
akhirnya lumen menyempit
·
Tumorà
baik benign maupun malignant
c) Diluar
usus
·
Adhesià
yakni penempelan antara usus dengan usus yang lain maupun usus dengan dinding
perut (mekanismenya: jaringan kolagen mengerutà
dinding usus ketarikà
mengkerut deh tuh usus, timbul obstruksi)
·
Bandà
yakni jaringan kolagen yang bisa menjepit usus, misal pada bekas inflamasi
akaibat appndicitis
·
Volvulusà
yakni usus yang mengalami puntiran, akibatnya lumen tertutup
·
Intussusceptionà
artinya usus yang disebelah oral akan masuk ke lumen usus dibawahnya
·
Incarcerated herniaà
misalnya hernia femoralis yang “terjepit”
Level
Obstruksinya:
a) High
levelà
obstruksinya ada di duodenum, jejunum, dan ileum
b) Low
levelà
obstruksinya ada di colon dan rectum
Klo
pada anak kecil, ada mid level, yakni di illeocaecal junction dan kolon kanan.
b. Gangguan
saraf
a) Paralytic
Ileusà
biasanya dioperasi klo udah peritonitis
b) Spastic
Ileusà
biasanya gak perlu dioperasi
c.
Vascular Originà
misalnya sumbatan pada vasaà
pasase usus terganggu
Patologinya:
Obtruksià
peningkatan tekanan intra luminalà
Peningkatan tekanan pada dinding usus (desakan)à
pembuluh limfe paling awal tergencet, kemudian diikuti pembuluh vena yang
terobstruksià
menimbulkan oedemaà
celah-celah jaringan akan melonggar, dan celah-celah sel-sel mukosa akan
tergangguà
bacterial translocation di submukosaàinflamasi
(bahkan bisa sampai sepsis..) à
setelah lymph dan vena obstruction, giliran artery yang tergencetàsehingga
menimbulkan infark/gangreneà
ujung2nya perforasi…
Penyebab kematian karena ileus terjadi akibat
hal-hal berikut:
a.
Dehidrasià
krena no fluid intake dan sering muntah
b. Sepsisà
yang disebabkan oleh translokasi bakteri dan peritonitis akibat perforasi
dinding usus
c.
Syok hemorrhagicà
pada volvulus radix mesenterii (nb: pada radix mesenterii ada a. et v.
mesenterica superior dan vasa lympathica)à
klo lymph dan vena udah tergencet, tapi arterinya belum tergencetà
darah di sirkulasi akan cepat terperangkap di dalam usus,,à
klo ususnya dipotongà
timbul short bowel syndrome
Keluhannya:
a.
Nyeri, bisa:
a) Colickyà
pada ileus simple / nonkomplikata. Pokoknya klo hollow viscous terdistensi,
trus stimulusnya nyampe di peritoneum visceral, maka muncul colicky pain yang
sifatnya difus dan intermitten (coz nyerinya timbul klo ada gerakan
peristaltic)
b) Continousà
misalnya nyeri yang disebabkan oleh volvulus (nyeri iskemiaà
nyeri colicky sebelumnya berganti) atau klo udah komplikasi peritonitis
(menstimulasi peritoneum parietal)à
nyerinya terlokalisasi dengan baik dan berlangsung terus menerus.
b. Meteoristicàperut
kembung
c.
Vomitingà
terutama klo sumbatannya di atas, misalnya sumbatan di pylorus,, klo
sumbatannya di kolon, manifeastasinya bukan muntah, tapi kembung di perut bag
bawah.
d. No
defecation nor flatusà
terutama klo sumbatannya ad di bawah
Gejala sistemiknya bisa berupa: tachycardia,
hypotension, dry mouth, penurunan turgor kulit, hingga oligouria sampai anuria
(semuanya merupakan manifestasi dari dehidrasi)
Gejala local pada abdomen:
a.
Inspeksi, kemungkinan didapatkan
hal-hal berikut:
a) Scar
dari operasi sebelumnya
b) Distensi
abdomen, taunya dari mana sih klo distensi? Taunya tuh dari garis Xyphopubic.
Klo permukaan kulit > garis xyphopubic baru dinamain distensi abdomen (Nb:
klo sejajaràflat,
klo < à
Schapoid/kempis)
c) Darm
contour artinya adalah gambaran usus distensi yang keliatan di dinding perut
d) Darm
steifung artinya gambaran peristaltic usus yang kliatan di dinding perut
e) Irreducible
external herniaà
pada cowok biasanya hernia inguinalis, sedangkan pada wanita biasanya adalah
hernia femoralis
b. Palpasi
a) Tenderness
(nyeri tekan) dan defans muscular (perut keras kyak papan)à
pada ileus simple gak muncul, tapi munculnya klo udah komplikasi peritonitis
b) Massa
abdominal
c) Hernia
eksternalà
masalahnya biasanya klo pada wanita gemuk gak keraba hernia femoralisnya,
makanya punya badan jgn ndut2,, hehe..
c.
Perkusià
bunyi perkusi masih timpani
d. Auskultasià
kemungkinan didapatkan suara-suara sebagai berikut:
a) Hiperperistaltikà
coz bertujuan untuk melawan sumbatan
b) Metallic
soundà
yakni suara kayak logam dipukul, muncul klo udah lama, mekanismenya sama aja
klo gitar yang stemannya kenceng banget trus dipaksa dipetik, kan suaranya
bakal kayak ting..ting.. (bukan the tings tings lho..*garing), nah ntu juga
yang terjadi klo usus yang terdistensi dipaksa peristaltic
c) gurgling
/ borborygmyà
bahasany kite nihàkeroncongan.
Mekanismenya adalah karena konstraksi keras usus yang didalamnya ada udara atau
cairan
d) atau
klo usus udah kepayahan, malah akan absent
of bowel sound, karena udah gak ada peristaltic,misalnya karena
peritonitis. Makanya biar gak salah
interpretasi, mendengarakan peristaltic usus tuh bagusnya sekitar 2-3 menit..
Klo pada rectal exam/colok dubur, kemungkinan
didpatkan hasil:
a.
Impact fesesà
harus dievakuasi, misalnya pake laxantia suppositoria
b. Rectal
tumorà eh
jangan salah lho, wlaupun prosedur rectal touché sepertinya menjijikan, tapi
75% Ca rekti tuh teraba lewat prosedur ini.
c.
Darah pada jari ketika jarinya udah
keluar dari duburà
terjadi misalnya pada invaginasi atau pada infeksi entamoeba
Nah, tes lab yang perlu dilakuin diantaranya
adalah:
a.
Hb, Angka Leukosit, Diff. Tell.,
blood grouping
b. Ureum
dan kreatininà
knapa perlu diperiksa?? Kembali lagi ke patofisnya, kan salah satu tandanya
adalah dehidrasi, nah otomatis ginjal kompensasi dong bwt ngeretensi urin,,
tapi klo kelamaan bisa terjadi gagal ginjal, makanya salah satu markanya adalah
ureum dan kreatinin (+) walaupun udah direhidrasi
c.
Elektrolità
biasanya juga diperiksa apalagi pada pasien yang muntahnya banyak
Selain itu, perlu juga dilakukan X-ray test,
baik berupa plain X-ray (posisinya bisa supine ato semi erect, ato left lateral
dekubitus untuk menyingkirkan adanya peritonitis perforasi, yang tandaya di
subdiafragma ada ruangan bebas antara diafragma dengan dinding perut) atau pun
contrast X-ray (upper GI photo/ OMD atau pake barium enema (colon in loop)àzat
kontrasnya dimasukin lewat anus)
Treatmentnya bisa dibagi jadi tiga fase,
yaitu:
a.
Fase pre operative
a) Pasang
nasogastric tube, tujuannya untuk dekompresi lambung (mengurangi distensi
abdomen) dan klo pasien dibius, supaya resiko muntah yang teraspirasi kecil
b) Indwelling
catheter (kateter yang menetap)à
skalian untuk mengobservasi urin yang diproduksi. Klo tensi udah pulih tapi
tetap anuriaà
curiga gagal ginjal
c) Replacement
therapy untuk cairan, elektrolit dan keseimbangan asam basanya
d) Antibiotik
b. Fase
operativeà
nama operasinya explorative laparotomy,
artinya perut dibuka untuk mencari dan mengatasi sumbatannya. Pada tumor rekti
yang gak bisa direseksi, buat stoma di perut sebagai tempat keluarnya feses.
Pada volvulus, ususnya di distorsi terlebih dahulu, baru direseksi
c.
Fase post operative
a) Maintenance
cairan, nutrisi dan elektrolità
kurang lebih dua hari, pake dextrose yang ada asam aminonya
b) Antibiotik
c) Realimentation,
artinya mengembalikan supaya makanan bisa masuk lewat oral lagi
No comments:
Post a Comment