Management Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi BP > 140/90 pd orang yg tidak mengkonsumsi antihipertensi. Tekanan darah yang tinggi beresiko terjadi kerusakan makrovaskular maupun mikrovaskular. Komplikasi yang sering adalah stroke (62%), dan serangan jantung (49%). Klasifikasi tekanan darah menurut ESH 2007 dan JNC VII
Klasifikasi ESH-ESC
BP
BP
JNC III
Optimal
<120/80
normal
Normal
120-129/80-84
prehipertensi
normal tinggi
130-139/85-89
prehipertensi
Hip. Grade I
140-159/90-99
Hip. Stage I
Hip. Grade II
160-179/100-109
>160/100
Hip. Stage II
severe hipertesi
>180/110


isolated systolic hypertension
≥140
 ≤90
isolated systolic hipertension

Target penurunan BP menurut ESH 2007 dan JNC VII:
Type of hypertension
BP goal (mmHg)
Uncomplicated
<140/90
Complicated
-          Diabetes mellitus
<130/80
-          Kidney disease
<130/80

-          Kombinasi ACE-ARB tidak direkomendasikan untuk pasien tanpa indikasi lain. Indikasi kombinasi jika terdapat hipertensi yang disertai  CAD (Coronary Artery Disease), HF, stroke awal, CKD (Chronic Kidney Disease), DM tanpa albuminuria.
-          Obat anti hipertensi:
1.       Diuretik à biasanya sebagai 1st line drugs, contohnya thiazid, penggunaan jangka panjang (>2 week) dapat berefek vasodilatasi.
ü  Diuretic kuat  : furosemid, hati-hati dalam penggunaan  karena bisa hipokalemia à aritmia
ü  Diuretic sedang : HCTClorothiazide clopamide
ü  Diuretik lemah : azetazolamide, ga boleh pada penderita asam urat, pada penderita glaucoma bisa mengurangi TIO
2.       ARB à Angiotensin receptor Blocker (Losartan, valsartan)
3.       ACEi à Angiotensin Converting Enzim (Captopril, Lisinopril), efek samping batuk akibat pengeluaran bradikinin
4.       Beta blocker à propanolol, atenolol
5.       Calcium  channel blocker à vasodilator (nifedipine), ga boleh untuk penderita gagal jantung karena dapat menurunkan kontraksi jantung
6.       Aldosteron Antagonist à spironolaktan (menghambat absorbsi Na)
Pilihan Terapi hipertensi pada kondisi tertentu :
-          HF/LVH à Thiazide, Beta bloker, ACEi, ARB, Aldosaeron antagonis
-          Post  AMI à Beta bloker, ACEi, Aldosteron antagonis
-          Resiko tinggi CAD à tiazide, beta bloker, ACEi, CCB

-          Terapi obat hipertensi  pada lansia sama seperti terapi pada dewasa
-          Pasien yg usianya >50 th, tekanan darah sistolik lebih penting dibanding diastolic dalam penentuan resiko CVD

Management:
1.       Modifikasi Lifestyle :
-       Berhenti/ mengurangi merokok
-       Diet Rendah garam, rendah lemak/ kolesterol , banyak makan buah dan sayur
-       Rutin berolahraga (OR aerobik)
-       Kurangi berat badan untuk yg obese
-       tingkatkan intake potassium
-       batasi konsumsi alkohol
2.       Mulai terapi dengan low dose thiazid (HCT) 12,5 mg (2x/hari)
3.       Jika systole istirahat >160 mmHg à dosis naikkan hingga 25 mg (4 x/hari) atau
Jika systole istirahat >160 mmHg à tambahkan ramipril 2,5 mg, maksimum 5 mg. Alternatif perindopril 2 mg dan 4 mg
4.       Jangan resepkan statin dan aspirin
Resistant Hypertension
-          Pengukuran BP yang tidak tepat
-          Intake Na berlebih
-          Terapi diuretic yang tidak adekuat (dosis ga tepat, interaksi dengan obat lain seperti NSAID, kontrasepsi oral, suplemen herbal,  dan obat OTC)
-          Intake alcohol berlebih
-          Hipertensi dengan causa yang ga jelas
Hipertensi Maligna
-          Hipertensi yg sangat parah BP . 200/130 disertai hemorrhage retinal bilateral, bisa disertai papiledema maupun tidak. Symptom penyerta yg sering muncul à headache, gangguan visual. Jika dibiarkan beresiko tinggi CKD, HF, dan encephalopathy.
-          Tx: bisa menggunakan terapi peroral, jika emergenci menggunakan  furosemide 40-80 mg labetolol iv
Manfaat kombinasi terapi pd hipertensi:
-          Menurunkan BP secara aggressive dapat mencegah komplikasi (stroke, AMI, dan kematian jantung)

Target terapi pada DM dan CKD à kombinasi lifestyle dengan farmakoterapi hingga BP < 130/80

Anda sedang membaca artikel tentang Management Hipertensi dan anda bisa menemukan artikel Management Hipertensi ini dengan url http://mantankoas.blogspot.com/2016/03/management-hipertensi_30.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Management Hipertensi ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Management Hipertensi sebagai sumbernya.

No comments:

Post a Comment