AIDS (acquired immunodeficiency
syndrome) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV (human immunodeficiency virus) yang
termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Kasus pertamax AIDS di dunia dilaporkan pada tahun 1981.
Sampel jaringan tubuh yang beku dan serum dari seorang pria berusia 15 tahun di
St. Luis, Amerika Serikat, yang dirawat (dan meninggal L) akibat Sarkoma Kaposi diseminata agresif pada tahun
1968àantibodi HIV positif dengan Western Blot dan antigen HIV
positif dengan ELISA. Pasien ini tidak pernah ke luar negeri sebelumnya,
sehingga diduga penularannya berasal dari orang lain yang juga tinggal di AS
pada tahun 1960-an, atau lebih awal.
Virus penyebab AIDS diidentifikasi oleh Luc Montagnier pada tahun 1983,
yang pada waktu itu diberi nama LAV (lymphadenopathy
virus). Sedangkan Robert Gallo menemukan virus penyebab AIDS pada 1984 yang
saat itu dinamakan HTLV-III. Istilah “pasien AIDS” tidak dianjurkanàistilah “ODHA” (orang
dengan HIV/AIDS) lebih dianjurkan agar mereka diperlakukan lebih manusiawi.
·
Patogenesis
Limfosit CD4+ merupakan target utama (selain sistem saraf pusat)
infeksi HIV karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan
CD4. Limfosit CD4+ berfungsi
mengoordinasikan sejumlah fungsi imunologis. Kalo fungsi itu hilang, ya susah
deh. HIV dapat menginfeksi
limfosit CD4+ dan monosit
pada mukosa vagina. Virus dibawa oleh APC (antigen-presenting
cells) ke kelenjar getah bening regional. Penyakit ini dimulai dengan infeksi akut, yg dimana ini
dikontrol hanya sebagian oleh respon imun kita...lalu berlanjut menjadi infeksi
progresif kronik. Sel pertamax yang diinfeksi
adalah sel T CD4 memori (karena mengekspresikan CCR5) di jaringan
limfatik mukosa. Karena jaringan mukosa merupakan reservoir sel-sel T,
terjadilah penurunan jumlah limfosit.
Transisi dari fase akut menjadi fase kronik infeksi
adalah ditandai dari penyebaran virus, viremia, dan perkembangan dari respon
imun host. Sel-sel dendritik di epitel tempat dimana virus masuk,
menangkap virus tersebut dan bermigrasi menuju nodus limfatik. Setelah sampai
di nodus limfatik, sel dendritik akan memberikan HIV ini kepada sel T CD4+...macam
serah jabatan aja.
Dalam waktu beberapa hari setelah paparan pertamax dari
HIV, replikasi virus bisa terdeteksi di nodus limfatik. Replikasi ini
mengakibatkan viremia, yaitu jumlah partikel HIV yang sangat tinggi dalam darahàdisertai oleh sindrom
HIV akut, yaitu termasuk tanda-tanda non-spesifik dan manifestasi klinis
infeksi biasa. HIV bertebaran di seluruh tubuh dan menginfeksi sel T helper, makrofag, dan sel dendritik di
jaringan limfotik. Setelah itu barulah muncul respon imun, baik itu imun humoral
maupun cell-mediated. Respon imun ini
hanya bisa mengontrol sebagian proses infeksi, buktinya adalah menurunnya
viremia sampai ke titik terendah yang bisa dideteksi, setelah 12 minggu sejak
paparan pertama.
Selanjutnya, fase kronik, nodus limfatikus dan lien
adalah tempat berlanjutnya replikasi HIV dan pemecahan sel. Selama periode ini
sistem imun masih kompeten dalam menghadapi kebanyakan infeksi oportunistik
oleh mikroba, dan tidak ada, atau sedikit manifestasi klinis infeksi HIV. Fase
ini disebut periode laten klinik. Akan tetapi, dalam periode ini tetap saja
terjadi penghancuran sel T CD4+ di dalam jaringan limfoid...dan
makin progresif. Jumlah sel T CD4+ yang ada di dalam darah, semakin
menurun.
Normalnya, 90% sel T ada di jaringan limfoid, jumlahnya
sekitar 1012. Dan HIV ini menghancurkan sebanyak 2 x 109
sel per hari!
·
Pencegahan
Kemungkinan Penularan dari suatu cairan yang
terkontaminasi Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV:
o
Hepatitis Bà30%
o
Hepatitis Cà 3%
o
HIVà0,3
%
RISIKO PENULARAN HEPATITIS B ADALAH 100X DARI
HIV
RISIKO PENULARAN HEPATITIS C ADALAH 10X DARI
HIV
·
Resiko tinggi
o Homoseksual dan biseksual
o Pengguna narkoba suntik (IDU) yang berbagi
jarum
o Pasangan seks orang dengan resiko tinggi
o Bayi yg lahir dari ibu HIV, terutama yang
tanpa terapi
o Penerima transfusi darah terutama di negara
yang tidak ada alat skrining
o Resiko
Rendahàpekerja kesehatan termasuk perawat, dokter,
dokter gigi dan pekerja laboratorium
Ingatlah teman-teman
bahwa penularan HIV hanya oleh darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.
No comments:
Post a Comment